Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Sunday, January 20, 2013

Diskrasit, perak antimoni dari tanah Halmahera

Beberapa waktu ini saya dan ibu dosen saya, yang mempunyai spesialisasi mineralogi dari batuan (mineralogi merupakan salah satu cabang ilmu dari Geologi - Tambang Eksplorasi, yang mengkhususkan pada pemahaman tentang ilmu mengenai mineral), sempat dipusingkan oleh salah satu mineral yang muncul dari sampel yang kami amati berdua, yang bernama diskrasit. 

Sampel yang kami dapat merupakan sampel konsentrat, yang merupakan hasil tailing dari pengolahan emas, karena kebetulan sampel tersebut berasal dari salah satu tambang emas di Halmahera, Maluku Utara. Sebenarnya, perusahaan tersebut hanya ingin melihat, apakah masih ada emas dari pengolahan masih tersisa hingga tailing atau tidak. Simple sebenarnya. Namun, dari pengamatan, kami malah tertarik dengan satu mineral unik yang belum pernah kami temukan sebelumnya, yaitu diskrasit.

Diskrasit, atau antimony silver, dalam bahasa Inggris dituliskan sebagai dyscrasite, mempunyai rumus kimia Ag3Sb (gambar dari wikipedia). Diskrasit berasal dari bahasa Yunani dyskrasia, yang berarti campuran yang buruk atau logam yang buruk (bad mixture-bad alloy). '
Mineral ini merupakan salah satu mineral yang berasoasiasi dengan mineral perak, seperti Silver, pyrargyrite, acanthite, stromeyerite, tetrahedrite, allemontite, galena, calcite, barite. 




Mengapa mineral ini unik? Mineral ini mempunyai karakteristik yang memanjang dari pengamatan makroskopik (walaupun selama ini hanya referensi didapat dari mbah google) dan juga di bawah pengamatan mikroskopik. Mineral ini baru diketahui dari nilai peak dari XRD (difraksi sinar X). Keterdapatan di Indonesia tidak banyak. Dari sampel yang pernah diamati selama ini, hanya sampel dari Halmahera itu saja yang menunjukkan adanya asosiasi dari mineral perak ini. 


Diskrasit merupakan salah satu mineral penunjuk adanya zona mineralisasi yang berhubungan dengan keterdapatan mineral Ag, ataupun Sb. Secara nilai ekonomis, mineral ini memang jarang diekstrak untuk keperluan komersial, namun dari segi keilmuan, mineral diskrasit ini menyingkap lebih banyak tentang konsep epithermal, terutama epithermal low sulfidasi atau sulfidasi rendah, karena umumnya mineral ini ditemukan pada zona base metal pada sistem Buchanan, yang menunjukkan keberadaan mineral-mineral berat seperti Ag dan Sb. 

Kalau kita generalisasikan dengan Halmahera, dimana disana sedang dilakukan penambangan bawah tanah, kemungkinan sampel diambil dari lokasi yang dalam dan jauh di permukaan, sehingga pada sistem mineralisasi epithermal, sampel tersebut menunjukkan keberadaan dari zona base metal, yang berarti secara ekonomis, Dengan , kita bisa memperkirakan, dimana posisi relatif sampel tersebut dari model Buchanan yang ada, bahwa kita sudah hampir mendekati zona yang berwarna cokelat (pada gambar), dan mineralisasi logam berharga sudah semakin sedikit dengan kadar yang semakin sedikit pula.

Sumber:
- http://rruff.info/doclib/hom/dyscrasite.pdf
- http://www.mindat.org/min-1342.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Dyscrasite

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain




follow me: @andyyahya
GeoEducative Blog
Share:

Monday, January 14, 2013

Perlit, produk letusan gunung berapi, (Cerita dari Provinsi Lopburi, Thailand)


Perlite

Suatu kesempatan yang langka, ketika saya berkunjung untuk mengikuti seminar internasional di Thailand, saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke salah satu tambang perlit, di Pnomchat hill, di Provinsi Lopburi. Provinsi berjarak 200 km dari Bangkok, dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 3 jam dari Bangkok menggunakan shuttle bus.

Pemilik tambang ini merupakan dosen dari salah satu universitas di Thailand, yang namanya susah untuk diingat, namun dari penjelasan yang dia buat dari slide nya, di gubug tempat dia menyimpan perlit yang sudah diolah, menunjukkan dia sangat mengenal baik karakteristik dari endapan tersebut. Memang, tidak banyak orang yang bisa bergerak pada 2 sisi yang berbeda, menjadi pengajar, namun juga menjadi pengusaha di bidang yang dia tekuni


Sebagai pendahuluan, perlite (perlit) adalah salah satu batuan piroklastik, salah satu tipe dari volkanik-glass, yang dapat mengembang dan menjadi sangat berpori ketika dipanaskan. Berasal dari bahasa Perancis "Pearl", yang menunjukkan kilap mutiara dari batuannya. Ketika dipanaskan, perlit dapat mengembang hingga 20x dari volume sebenarnya. Prinsipnya sama seperti kita membuat pop corn, dimana volume akan mengembang, namun menjadi lebih ringan. Perlit umumnya berwarna abu-abu hingga hijau, namun bisa berwarna cokelat, biru, ataupun merah. Setelah dipanaskan, perlit akan berwarna abu-abu hingga putih.

Volcanic glass umumnya terbentuk akibar adanya lava yang membeku dari letusan gunung berapi dan membeku dengan cepat. Karena membeku dengan cepat, tidak terbentuk kristal secara sempurna, dan tidak ada kesempatan air akan keluar dari material tersebut. Perlit merupakan grup silikat, yang mempunyai kadar silika yang sangat tinggi. 

Pada daerah yang saya kunjungi, perlit berasosasi dengan tuff dan batu-apung (pumice), yang juga merupakan produk dari batuan piroklastik, dan juga berasosiasi dengan devitrified perlite. Klasifikasi dari material tersebut dibagi berdasakan kenampakan fisik dari batuan.
Banyak struktur minor yang bisa diamati, seperti adanya laminasi, micro-folding atau perlipatan mikro, serta adanya fragmen batuan yang terperangkap dan terkompaksi, sebagai produk adanya letusan di masa lampau.

Setelah perlit diberaikan dengan menggunakan bahan peledak, perlit kemudian diangkut menggunakan dumptruck dan back hoe, untuk kemudian di remukkan dengan menggunakan crusher, dan dibakar sehingga perlit mengembang, dan menjadi sangat ringan. Bahkan perlit yang semula keras, ketika sudah menjadi serbuk dan diletakkan di atas air, perlit akan mengambang di atas air tersebut.
Perlit mempunyai banyak manfaat. Menyerupai bentonit, zeolit, yang dimanfaatkan sebagai penukar ion, perlit juga dapat dipakai untuk keperluan tersebut. Pembuatan beton ringan, kosmetik, campuran bahan makanan hewan dan tumbuhan, penjernih air, merupakan sebagian kecil dari manfaat perlit. Di akhir kesempatan. pemilik tambang tersebut berbaik hati memberikan kami kosmetik, yang diyakini bisa memutihkan wajah. Minat mencoba? 

Di Indonesia, tambang perlit berasosiasi dengan obsidian, yang berada di Samarang, Garut yang ulasan singkatnya pernah saya tuliskan disini.

Tambang Perlit, Pnomchat Hill-Provinsi Lopburi, Thailand

Share:

Tuesday, January 8, 2013

Membuat Penampang Topografi Menggunakan AutoCAD Autodesk Land Desktop 2009

Seringkali kita sebagai orang yang melek dengan dunia "geologi" atau dunia tambang, sering mendapatkan tugas untuk membuat penampang melintang dari suatu lapisan. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan software AutoCAD Autodesk Land Desktop. Sejauh ini, versi apa pun dari AutoCAD Autodesk Land Desktop sebenarnya sama semua, hanya bentuk tampilan grafisnya yang membedakan satu versi dengan versi lain.





Yang perlu disiapkan dari pembuatan penampang adalah sebagai berikut
1. Sebelum membuat penampang topografi, pastikan anda telah menginstall AutoCAD Land Desktop. Software ini berbeda dengan AutoCAD biasanya, terutama dari menu yang ditawarkan

2. Setelah software siap, maka masukkan peta topografi yang akan dibuat penampangnya. Misalkan peta topografi pada layar di atas, terlihat penampang di buat arah Utara Selatan dan penampang Barat Timur

3. Buka software AutoCAD Land Desktop, dan ikuti langkah2nya
a. Buka Autodesk Land Desktop, buat project baru
b.Setelah memasukkan project baru, buka file dengan menggunakan "open", pilih dengan menggunakan browse
c. Saat peta yang akan kita buat kontur nya muncul pada tampilan kita, berarti file sudah terbuka dan siap untuk dibuatkan penampangnya.
d. Pilih "Terrain> Terrain Model Explorer>klik kanan dan inputkan "add contour data""
e. Pilih kontur yang akan kita buatkan penampanganya dengan menggunakan pilihan "entity"
f. Klik kanan, pilih "build" kontur

4. ingat, setelah memasukkan kontur, harus dipastikan build dan status OK

5. ketika proses section, WAJIB muncul tulisan DONE

6. Penampang sudah jadi, perhatikan detail untuk vertical exaggeration, datum, dsb

7. Waktunya membuat skala vertikal

8. Semoga bermanfaat

Klik gambar di bawah untuk melihat video tutorial lainnya.

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain





Share:

Friday, January 4, 2013

Mengeplot Track ke Dalam Mapsource dan Google Earth

Men-download track, waypoints dan route dari GPS ke dalam GPS, dan mengupload ke dalam Google Earth.


Video 1/2

1. yang perlu disiapkan:
- software mapsource (download disini)
- software google earth (download disini)

2. colokkan kabel USB dengan GPS, kemudian nyalakan GPS sampai GPS terdeteksi oleh komputer

3. kalau masih tidak terdeteksi, coba ikuti langkah berikut "klik receive from device"

4. jika sudah terdeteksi, maka pilih "waypoints, routes dan track", "maps" tidak perlu di centang

5. jika sudah, maka track dan route akan masuk ke dalam mapsource kita

6. misalkan sudah terdonlot, maka akan muncul seperti ini

7. coba lihat di bagian waypoints, routes dan track, maka akan ada angkayang menunjukkan track sudah ter"load"

8. klik show waypoint on map untuk menampilkan waypoints, rute maupun track

9. untuk mengetahui koordinat dari titik, langsung saja di klik dan pilih waypoint properties

10. setelah muncul position, coba untuk mengubah ke dalam sistem koordinat latlong , terlihat posisi koordinat telah berubah

Video 2/2

11. untuk mengeplotkan ke dalam google earth, gunakan fitur di mapsource "view in google earth"

12. untuk mengatur tampilan, klik tengah pada scroll mouse

13. untuk mengatur perbesaran pada google earth, ikuti langkah berikut

14. jika diubah "exaggeration" makin besar, maka gunung akan menjadi makin tinggi

15. jika diubah kecil, maka akan menjadi flat

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain





Share:

Tuesday, January 1, 2013

Sejarah Erupsi Gunung Papandayan


Gunung Papandayan merupakan gunung berapi yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Gunung ini mempunyai ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut. Gunung ini mempunyai jarak kurang lebih 70 km dari Bandung, dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 3-4 jam.


Berdasarkan catatan DVMBG, Kawah Mas Gunung Papandayan dapat dicapai dari Bandung dengan kendaraan bermotor melalui 2 jalan alternatif. Jalan alternatif pertama, melalui kota Garut (lama perjalanan sekitar 2 jam), lalu menuju Kecamatan Cisurupan (lama perjalanan sekitar 20 menit) dan dari sini dilanjutkan hingga Kawah Mas (lama perjalanan sekitar 25 menit). Jalan alternatif yang kedua, melalui Pangalengan, melewati daerah perkebunan Garut Selatan (Perkebunan Sedep dan Malabar) hingga perkebunan Cileuleuy (lama perjalanan sekitar 3 jam), dari sini dilanjutkan menuju Kawah Mas (lama perjalanan sekitar 30 menit).

Banyak kawah kecil, cerobong kecil yang muncul semenjak letusan tahun 2002. Muncul beberapa kawah baru yang mengeluarkan bau yang sangat menyengat, seperti Kawah Mas, Kawah Batu, Kawah Nangklak, Kawah Manuk yang termasuk ke dalam tipe solfatar.Namun sebenarnya, sudah banyak catatan aktivitas dari Gunung Papandayan ini. Berikut beberapa catatan terakhir tentang Gunung Papandayan. 

2011 -  Periode kembali aktif/ unrest period
Gunung Cikuray (berwarna biru runcing tampak dari kejauhan), sedangkan Gunung Guntur (bagian kanan, sedikit tertutup oleh perbukitan)

Gunung Papandayan berada pada level 3 (maksimum 4) setelah adanya peningkatan aktivitas. Aktivitas gempa mikro tercatat meningkat sejak bulan Agustus 2011. Adanya deformasi pada batuan, kenaikan temperatur pada bulan Agustus 2011 dari 106.4 hingga 107.5 derajat Celcius, membuat zona siaga ditempatkan sejauh 2 km dari kawah.


2008 -  Periode kembali aktif/ unrest period
Bulan April 2008, status gunung Papandayan meningkat pada level 2 (maksimum 4) akibat adanya peningkatan aktivitas seismik, dan peningkatan solfatar pada 2 kawahnya, di Kawah Mas (245-262 derajat Celcius) dan Kawah Baladagama (91-116 derajat Celcius).

2002 - 2003 Erupsi
Erupsi abu bermula pada November 2002. Erupsi lanjutan terjadi pada Desember, yang mengeluarkan lahar melalui Sungai Cibeureum Gede dan Ciparugpug pada pertengahan Desember 2012. Erupsi ini membuat adanya kawah baru di gunung ini. Erupsi baru berhenti pada Januari 2003.

 Dokumentasi Fotografer Koran Tempo, Arie Basuki, 2002
 Erupsi di Kawah Baru, 2002
 Kerusakan pada kebun teh akibat uap panas, tahun 2002 (http://www.vsi.dpe.go.id)
 Kerusakan pada sawah padi akibat erupsi tahun 2002 (http://www.vsi.dpe.go.id)
Aktivitas erupsi di Kawah Baru, 17 November 2012  (http://www.vsi.dpe.go.id )

1993 Mud Explosion
Pemandangan dari Puncak Papandayan, tampak Pondok Saladah (hijau muda)

Tercatat adanya letusan di Kawah Baru 17 Juli 1993

1942 Erupsi
Erupsi mengakibatkan adanya kawah baru
Pucuk Edelweis di Pondok Saladah, Papandayan

1923-1926 Erupsi
Pada Maret 1923, tercatat adanya 7 erupsi di Kawah Baru akibat adanya gempa bumi di Cisurupan. Januari 1925, tercatat adanya kenaikan temperatur di Kawah Mas dari 364 derajat - 500 derajat Celcius. Erupsi ini menghancurkan Kawah Mas dan Kawah Baru, yang menghancurkan hutan, dan erupsi terjadi do Kawah Nangklak. Pada 1926, tercata adanya lumpur dan sulfur terjadi di Kawah Mas.

1772 Erupsi dan Longsor

Letusan pada 1772 terjadi di kawah utama, dan menghancurkan hampir 40 desan dan korban tewas mencapai 2951 orang. Longsor terjadi hampir di area 10 km (panjang) dan 6 km (lebar).
Natupala HMT ITB (ki-ka: Anindito "Vijay" M, M Najih "Lubi", Andy Yahya "Yayak", Eka Adhitya "Bolink", Tomy Alvin R "Tomy", Setia Pambudi "Obi", Rahmat Fadhillah "Pak Tile", Agathon Chandra "Aga")


http://www.volcanolive.com/papandayan.html
http://www.vulkaner.no/v/volcan/sjordi/bcindo.html
http://geodesy.gd.itb.ac.id/?page_id=288
http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Papandayan
Share:

Edelweis di Punggung Papandayan


Di hamparan kehijauan,
diselimuti putih, sesekali kuning,
dingin menusuk di tulang, namun tak terasa,
hilang sambil mengagumi ciptaan Sang Penguasa


Cinta nan putih,
seputih belaian kabut yang menyelimuti bumi,
seputih belaian kapas dari pohon kapuk,
dan seputih kepulan asap yang menyeruak dari kepundan perut bumi

Edelweis itu abadi,
menyingkap indahnya warna hijau di lembah pegunungan,
memancarkan keindahan tak tergambarkan, kesucian, keabadian,
bahkan kata-kata pun tak bisa mewakili ketakjuban ku atas dia.

Tiada kata,
masih tidak ada kata yang bisa mengungkapkan indahnya ciptaanmu ya Tuhan,
saat Maha Segala-Nya menciptakan sang hawa dari tulang rusukku yang hilang,
Kamu


Kiss from Pondok Saladah, Papandayan (31.12.12)
Share:

Saturday, December 29, 2012

Perlit, Panas Bumi, Emas dan Pasir Besi di Kabupaten Garut

Garut, sebuh kota berjarak sekitar 80 km dari Bandung, ditempuh perjalanan dengan kendaraan sekitar 2-3 jam menggunakan motor/ kendaraan, merupakan kota yang banyak dikenal karena domba, dodol, air panas, dan beberapa tempat wisata yang terkenal. Namun, sebenarnya banyak komoditi tambang yang bisa kita ketahui dan manfaatkan dari garut. 

Kalau coba ditengok dari geologi-nya, Garut itu termasuk pegunungan Selatan Jawa Barat. Disini, saya ga akan terlalu banyak membahas tentang geologinya, daripada nanti terlalu berat untuk dibaca, saya coba share yang dasar aja ya. Kita mulai satu-satu ya.

1. Pasir Vulkanik Gunung Guntur
Gunung Guntur atau sering juga disebut Gunung Gede yang berada di Kabupaten Garut mempunyai ketinggian 2,249 meter di atas permukaan laut, memiliki 13 kawah yang keadaannya masih aktif yaitu kawah Ayakan, Picung, Sangiang Buruan, Masigit, Japati, Geulis, Gajah, Parupuyan, Sangiang Jarian, Kabuyutan, Guntur dan Putri. Gunung Guntur mempunyai ciri khas khusus dari  “Hasil Letusan  Gunung  Api Pada  Tahun 1847,  Muntahan  Aliran  Lava membentuk Boot ujung berbentuk Tapal Kuda”. Merupakan fenomena alam yang  langka dan mempunyai karakteristik tertentu, dimana hanya dijumpai di Gunung Guntur sehingga “Perlu dilestarikan dan ditangani secara terpadu”, Baik ditinjau dari segi keilmuan khususnya ilmu kebumian atau aspek panorama alam. Akibat perubahan alam kondisi lereng Gunung Guntur dengan bertambahnya alur-alur dan semakin melebarnya alur-alur tersebut menunjukan material pasir yang turun ke kantong lahar alam terus bertambah

Kenapa pasir vulkanik disini bagus untuk dijadikan konstruksi bangunan? Karena disini pasir nya merupakan hasil erupsi dari gunung Guntur. Pasir ini masih belum terlontar jauh dari sumbernya, sehingga kalau dilihat, pasir ini mempunyai bentuk yang hampir menyudut, sehingga kalau teman-teman menggunakan pasir ini untuk bahan bangunan, ikatan antar butir nya akan melekat lebih kuat satu sama lain. Jadi, sangat logis kenapa pasir gunung berapi lebih mahal dibanding pasir pantai. :D

2. Obsidian Perlite, Samarang
Perlite dan Obsidian merupakan batuan vulkanik yang sebagian besar tersusun atas silika glass (SiO2) tanpa adanya struktur kristal. Obsidian dihasilkan dari lava riolitik yang mendingin secara cepat sehingga hanya memungkinkan terbentuknya glass sementara perlite adalah hasil proses hidrasi sekunder dari obsidian maupun tipe batuan vulkanik glass setelah pengendapan sehingga memiliki kandungan air lebih besar daripada obsidian 
Perlite merupakan produk dari proses pendinginan cepat dari magma berkomposisi riolit membentuk tipe batuan riolit glass yang amorf atau tanpa kristal. Magma riolit kental menyisakan lava yang masih mengandung SiO2 tinggi. Pendinginan lava kaya silika dengan cepat dapat membentuk lapisan endapan obsidian. 

Eksplorasi perlite di  Samarang bermula saat W. Kartawa (1974) (dalam Kurniawati 2010) pernah melakukan  peninjauan singkat yang ditujukan terhadap lokasi keterdapatan dan arah sebaran Perlite. Hasil peninjauan yang dilakukan oleh tim ini dapat diperoleh gambaran bahwa sebaran obsidian sebaran obsidian pada sekitar G. Kiamis ini berbentuk singkapan maupun bongkah-bongkah. Singkapan yang representatif terdapat di S. Cibodas, S. Cikaniri, dekat Kampung Penagan dan tebing baratdaya G.Kiamis. Arah sebaran baratlaut-tenggara dengan kemiringan timurlaut dan sebaran baratdaya-timur laut dengan kemiringan kearah barat laut. Hal ini memberikan gambaran bahwa awalnya Obsidian terdapat dalam kubah. Bongkahanya banyak tersebar mulai Kampung Gadog/ Patrol sampai barat dekat jembatan S. Cibodas (sekitar Cipanas) ke utara menyebar sampai Cibatuipis, Pangkalan, Lemahgandu dan Lereng Baratdaya G.Kiamis. Saya pernah mengunjungi tambang perlit di Thailand, yang ulasannya bisa dibaca disini.

3. Tambang Emas Aneka Tambang, Ciarinem, Papandayan

Daerah tambang emas ini, termasuk ke dalam pegunungan Jawa Barat bagian selatan dengan morfologi berupa perbukitan terjal. Litologi yang dijumpai pada wilayah ini berupa perselingan Lava andesit dan batuan Tuffa yang diprediksi merupakan formasi Waringin bedil-malabar tua dan Kancana. Formasi waringin bedil-malabar tua tersusun oleh Batu andesit dan tuffa yang tersusun oleh mineral piroksen dan horblende. Sedangkan formasi kancana tersusun oleh lava andesit (breksi autoklastika). Endapan hidrotermal ini merupakan  endapan yang letaknya relatif menempati tempat dangkal dengan tinggi suhu berkisar 500-2000 Celcius. Dalam tahap pengendapan mineral tipe ini terjadi reaksi kimia antara cairan sisa magma dengan batuan dinding celah yang dilewati cairan ini, yang dapat merubah susunan kimia maupun tekstur batuan asal itu sendiri dengan diiringi pengendapan mineral yang berharga yang dibawanya.

Di lokasi ini, PT Aneka Tambang sedang melakukan eksplorasi dan berencana untuk membuka tambang emas nya di masa mendatang. Namun mereka mendapat "partner", yaitu penambang liar. Mereka dengan bebas membuat lubang-lubang untuk mengejar urat kuarsa, yang kemudian di bawa dalam karung-karung untuk dibawa ke penggilingan. Miris memang, di saat BUMN kita harus "bersahabat" dengan para penambang liar, karena memang tidak bisa dipungkiri, tantangan sosial memang sulit untuk diselesaikan. Penertiban memang seharusnya dilakukan, sehingga keselamatan dari para penambang itu juga terjaga, karena ketika mereka membuat lubang-lubang galian, nyawa mereka hanya bergantung pada kayu yang menyangga,, bahkan jika batuannya memang sangat kompak, sangat mungkin mereka tidak menyangga batuannya. Subhanallah sekali memang.


4.  Pasir Besi Rancabuaya
Sepanjang pantai Selatan Pulau Jawa, kita ketahui potensi akan pasir besi sangat melimpah. Namun hal ini yang sering kali dimanfaatkan dengan salah, sehingga penambangan pasir besi di garis pantai sering merusak lingkungan, dan bertentangan dengan aspek tata ruang lain, seperti pariwisata dan perikanan. Endapan pasir besi merupakan produk dari rombakan proses kimia dan fisika dari batuan intermediet hingga basa atau batuan yang bersifat andesitik hingga basaltik. Pada beberapa daerah, endapan pasir besi juga diperkirakan berasal dari akumulasi hasil disintegrasi kimia dan fisika seperti adanya pelarutan, penghancuran batuan oleh arus bawah laut, pencucian secara berulang, transportasi, dan pengendapan.Endapan pasir besi juga diyakini merupakan endapan sedimenter placer. Model endapan pasir besi juga beragam, salah satunya adalah berupa lenses structure dengan kandungan magnetit yang beragam ke salah satu arah.

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin.mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Magnetit adalah komoditas utama dalam endapan pasir besi dimana kandungan Fe nya besar dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri besi dan baja.Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik 
-------------------------------------
Sebenarnya masih banyak komoditi Garut yang masih belum diangkat, seperti tambang emas rakyat di Cihideung, batu mulia Krisopras di Caringin, Bungbulang, panas bumi di Kamojang dan Darajat... Tulisan lainnya saya masukkan ke dalam halaman ini tentang potensi panas bumi di Kamojang, panas bumi di gunung Ciremay serta tentang Papandayan.


Potensi daerah lain juga sudah saya tulis, untuk Sukabumi dan Tasikmalaya.


Semoga bermanfaat ya. 
Salam Eksplorer... Anda melihat, anda mengingat, dan anda akan menceritakannya kepada dunia.. 

AYAH

Di jembatan Bambu yang melintas di Sungai Cikandang, tambang Emas Ciarinem, Papandayan

Sumber:
1. Artadana, I P E, 2011. “Geologi, Alterasi Dan Mineralisasi Daerah Nyerengseng Dan Sekitarnya,
Kecamatan Cisewu,Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat”. Skripsi Sarjana. Jurusan Teknik
Geologi.UPN Veteran. Jogjakarta.
2. Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan, 2009. “Peluang Investasi dan Bisnis Bidang Energi Dan
Sumber Daya Mineral”. Pemerintah Kabupaten Garut. Tidak dipublikasikan
3. Hendrasto, M. 2009. Guntur, Jawa Barat, http://portal.vsi.esdm.go.id/joomla/index.php.
4. Kurniawati, D. 2010. “Karakteristik Perlite Gunung Kiamis Daerah Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat”. Tugas Akhir. Institut Teknologi Bandung. Tidak dipublikasikan

Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *