Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Friday, September 26, 2014

Potensi Wisata Tambang Seputaran Jawa Barat


Sambil berwisata di Jawa Barat, tetap bisa sambil belajar ilmu geologi dan mengetahui potensi tambangnya. 

Itulah yang menjadi motivasi saya untuk tulisan di blog saya kali ini. 

Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi yang kaya akan bahan tambang mineral dan mineral industri mempunyai potensi tambang yang kaya dan melimpah. Potensi ini mempunyai nilai tambah yang ekonomis yang dapat dimanfaatkan oleh masing-masing Kota dan Kabupaten pada sektor pertambangan, namun juga berpotensi untuk dimanfaatkan pada sektor pariwisata. Hal ini akan memacu Kota dan Kabupaten untuk dapat mengelola aktivitas penambangan secara baik dan berwawasan lingkungan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pemasukan pada sektor lain.
 Potensi bahan tambang di Jawa Barat (Profil Data dan Statistik ESDM, 2012) 

Kegiatan di lapangan merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan baik kondisi endapan maupun aktivitas penambangan. Kegiatan kunjungan lapangan sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh komunitas keilmuan yang berkecimpung pada keilmuan geologi dan pertambangan, namun juga mulai dikenalkan kepada masyarakat luas yang belum mengetahui ilmu geologi dan pertambangan secara umum. 

Potensi Bahan Tambang di Jawa Barat (Profil Data dan Statistik ESDM, 2012)


Jawa Barat secara geografis terletak diantara 105° 00’ 00” - 109°00’ 00” BT dan 50’ 00” - 50’ 00” LS. Secara administratif, Jawa Barat di bagian utara berbatasan dengan Laut Jawa bagian barat dan DKI Jakarta, di bagian timur dari Jawa Barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah, di bagian selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Propinsi Banten di bagian barat. Jawa Barat terdiri atas 17 Kabupaten dan 9 Kota, dengan ibukota Bandung.
Pisau Komando, Citatah, Padalarang

Kawasan Utara dari Jawa barat merupakan daerah dataran rendah, kawasan Tengah dan Selatan dari Jawa Barat merupakan daerah pegunungan dan perbukitan yang merupakan daerah dataran tinggi dengan sedikit pantai. Jawa Barat merupakan bagian dari busur kepulauan gunungapi (aktif dan non-aktif). Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di daerah selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut, wilayah dataran luas di bagian utara dengan ketinggian 0-10 m dpl, wilayah lereng bukit yang terjal hingga landai di bagian tengah dengan ketinggian 100-1.500 m.
Basalt, Pasirimpun, Bandung

Potensi bahan tambang di Jawa Barat, terutama sumberdaya mineral industri dan mineral konstruksi bervariasi, baik dalam hal sebaran, kualitas, kuantitas, dan penggunaannya. Tidak kurang dari 40 jensi bahan tambang tersebar merata di seluruh Kabupaten di Jawa Barat, meliputi potensi mineral logam primer, di antaranya mineral logam mulis (Au,Ag), logam dasar (Cu,Pb,Zn), logam mangan (Mn), serta mineral non logam diantaranya pasir besi, zeolit, gamping, dan lain-lain.

Gunung Galunggung, Tasikmalaya

Di Jawa Barat terdapat lebih dari 400 perusahaan tambang di 19 Kabupaten yang mengusahakan 33 jenis komoditas bahan tambang (Data dan Statistik Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2012), dimana sebagian besar merupakan penambangan skala kecil dan belum memperhatikan kaidah tata cara penambangan yang baik. Peran aktif dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, peneliti dan pengusaha diperlukan untuk mengelola pertambangan menjadi lebih baik, dan memberikan nilai tambah bagi seluruh aspek di Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Barat.
Volkanik Gunung Guntur, Garut
Pantai Pelabuhan Ratu, Sukabumi
Pantai Santolo, Garut

Curug Lalay, Rancabuaya

Tangkuban Perahu, Bandung
Cipanas, Garut
Situ Gunung, Sukabumi
Pantai Cipatujah, Tasikmalaya

Baca Juga Artikel Lain (klik gambar)










Share:

Monday, September 15, 2014

And So The Story Begins.. Let Me Introduce, Aqila Vanda Nusantara

Ketika saya dikabari oleh istri saya bahwa dia hamil, saat itu saya berada di kota Jambi, sedang ada tugas negara untuk survey potensi batubara di provinsi yang terkenal dengan sungai Batanghari-nya. Pagi-pagi ketika saya diberi tahu oleh istri melalui sms, senang tak terduga mendapat amanah dari Allah, setelah 2 bulan sebelumnya saya menunggu-menunggu, ternyata masih kosong. Dihitung mundur, ternyata "calon" bayi nya sepertinya jadi pas sebelum saya ke Fukuoka. Alhamdulillah, tokcer juga ternyata saya. Ga terbukti mitos banyak bersepeda bikin mandul. Hehehe

Setelah usia kehamilan mulai beranjak, saya rutin mendampingi istri saya untuk cek up. Memang bukan hal yang mudah masuk ke rumah sakit ibu anak. Saya masih belum biasa dengan teriakan bayi-bayi kecil hampir di semua ruangan, dan akhirnya saya membayangkan bagaimana rasanya ketika harus mendampingi ketika akan melahirkan. 
Ketika beranjak usia kehamilan 40 minggu, akhirnya waktu itu tiba. Saya menemani istri ketika dia harus meronta kesakitan karena induksi obat yang diberikan untuk merangsang pembukaan, kemudian betapa istri menahan hingga waktu yang ditentukan oleh dokter kandungan untuk menahan "ngeden" alias "mengejan", dan betapa saya dibuat lemas ketika melihat sendiri proses kelahiran secara normal. Huah, saya bisa merasakan bagaimana beratnya melahirkan anak.
Sejak kelahiran si jabang bayi, muncullah rasa hormat yang teramat sangat untuk kaum wanita, terutama untuk seorang Ibu, yang bersusah payah mengandung dan melahirkan sang bayi. Saya langsung teringat ketika saya masih belajar di bangku Madrasah, tentang ayat di Al Quran mengenai Ibu di QS Al Ahqaaf dan QS Luqman, yang setelah saya telusuri bunyinya sebagai berikut,

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Qs. Al Ahqaaf : 15).

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14).

Tak kuasa saya mengucurkan air mata ketika saya melantukan adzan dan iqomah di telinga si mungil. Teriring doa yang indah untuknya, . 

"Asyhadu Anlaa Ilaa Ha Illallah, Wa Asyhadu Anna Muhammad Dar Rasulullah.. AlhamdulillahI Rabbil Alamin telah lahir putri pertama kamI pukul 10 pagi ini, yang kami beri nama Aqila Vanda Nusantara, teriring doa di balik namanya, kelak menjadi Putri Vidya Sari dan Andy Yahya (VANDA) yang cerdas (AQILA) dan cantik seperti anggrek Vanda dari tanah Jawa, yang akan menyinari negara yang disebutkan oleh Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, Ki Hajar Dewantara, dan Pramoedya Ananta Toer, NUSANTARA"
Tepat ketika lahir, anak harus dihangatkan karena BBLR (Berat Badan Lahir Rendah, seharusnya 2,5kg, Aqila hanya 2,4kg )

Aqila umur 2,5 minggu, cantik ya..
Aqila umur 3 minggu, the smiling baby :D

update Agustus 2017





Share:

Wednesday, August 20, 2014

Snapshot Geothermal Indonesia

Foto-foto yang saya kumpulkan ini saya kumpulkan selama 2010 hingga 2014 untuk mengikuti 2nd Indonesia International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) untuk kategori foto kontes. Hasil pemenangnya bisa dilihat disini . Untuk detail persyaratannya, ada di web ini ya.

Ternyata, semua foto nya meleset tidak ada yang masuk nominasi. Hahaha... daripada dibuang sayang, saya masukkan ke sini saja ya...


Category of photograph                  : Flora and Fauna  (01)
Title and location of the photograph : Kuncup Edelweiss Papandayan
Category of photograph                     : Landscape (01)
Title and location of the photograph   : Menyambut Cikuray dari Papandayan
Category of photograph                        : Human and Natural Resources (01)
Title and location of the photograph       : Mari kita ekskursi di Kamojang
Category of photograph                         : Landscape (02)
Title and location of the photograph       : Lahan Drajat, Siap Ditanami
Category of photograph                        : Human and Natural Resources (02)
Title and location of the photograph       : Bongkah Sullfur, Koin Kehidupan  - Geothermal Dieng
Category of photograph                        : Landscape (03)
Title and location of the photograph       : Theater Ekonomi di Dieng Plateau
Category of photograph                         : Human and Natural Resources (03)
Title and location of the photograph       : Menyeruak Kabut Papandayan
Share:

Thursday, July 17, 2014

Useful Links


Gallery


Three men walking into a river, and found a fish which was trapped in a fish trap. After they released the fish, suddenly the fish changing into Aquarius, the God(des) of Rain. He gave three wishes to each men and they had to choose: GOLD for a short time, SILVER for a few years, or IRON forever. In short, the last people choose the iron. When Aquarius pointing his finger to the mountain, yet, it became the Erzberg, mean the iron mountain, which had been mine since Celtic and Roman history, and became the biggest iron ore deposit in Austria (the Eisenerz is behind me). This became a history of my university. Just say it's a geological field trip, although it wasn't. Kalau di versi Indonesia kan, si Jin punya 3 permintaan buat dikabulkan.. Monggo....

Melawan arus di sungai Mahakam menuju Long Pahangai dan Long Apari, Kaltim

Ekskursi Genesa Bahan Galian Teknik Pertambangan ITB 2014 ke Purwakarta

Kawah Kereta Api, Kamojang

Mikrofold Bantarujeg


Share:

Siapa sih di balik blog ini?


"Nama saya Andy Yahya Al Hakim, panggil saja saya Mas Andy atau Mas Yahya kalau anda lebih muda" 

Cita-cita awal dari blog ini adalah memberikan gambaran tentang ilmu geologi, terutama bagi orang-orang yang memang "awam" dengan geologi. Saya coba menulis dalam bahasa yang sederhana supaya bisa dicerna oleh berbagai kalangan. Beberapa bagian dari blog ini menceritakan kehidupan sehari-hari saya tentang pengalaman bersepeda, tulisan untuk memotivasi (minimal buat diri sendiri, syukur-syukur bisa untuk orang lain), serta beberapa koleksi foto.

Museum batubara, Fukuoka (2013)

Saya lahir di sebuah desa kecil di kaki Gunung Kelud seperempat abad yang lalu, besar di kota bunga, Malang, dan akhirnya pindah dan menetap di Bandung. Saya menamatkan program sarjana di Tambang Eksplorasi ITB, melanjutkan di tempat yang sama untuk program magisterSejak lulus magister tahun 2013, saya bekerja menjadi Asisten Akademik di Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Teknik Pertambangan ITB.

Sejak awal tahun 2015, saya menempuh program Doktor di bidang economic geology di sebuah sekolah tambang bernama Montanuniversität Leoben, Austria di kaki Alpen untuk mendalami ilmu mineralogi bijih. Mimpi besar saya adalah menjadi seorang mineralogis Indonesia yang handal, yang kelak bukan hanya berkarya di bidang kebumian, tapi mengintegrasikan dengan ilmu yang lain. Mengapa? Karena mineral dan batuan tidak hanya selalu berkaitan dengan geologi tentang dongeng pengantar tidur, namun sebagai media untuk memahami aspek lingkungan, kebencanaan, material, rekayasa sipil dan lain-lain. Saya merampungkan studi doktorat saya pada Desember 2017.
Saya diberi kesempatan memberikan kuliah lapangan saat ekskursi di Genesa Bahan Galian oleh Teknik Pertambangan ITB di Tasikmalaya (2013)

Hobi saya adalah membaca, menulis, dan menghabiskan waktu di alam dengan bersepeda atau dengan hiking. Saya sangat menyukai karya Pramoedya Ananta Toer, dan terinspirasi oleh orang-orang hebat yang tumbuh dekat dengan alam, seperti Soe Hok Gie, Norman Edwin dan legenda pesepeda jarak jauh Indonesia yang masih aktif hingga saat ini, Bambang "Paimo" Hertadi Mas. Baru-baru ini, saya menambah lagi tokoh favorit saya karena kejujurannya, tokoh Max Havelaar-karya Douwess Dekker, dan  juga Pak Hoegeng Imam Santoso, Kapolri tahun 1970an, polisi jujur yang semoga bisa ber-reinkarnasi menjadi polisi-polisi jaman sekarang.
Situ Cisanti, Bandung (2014)

Apoteker dan istri hebat saya, Vidyasari dan ketiga anak saya adalah semangat hidup saya. Adik saya, Achmad Rofi Irsyad baru saja mendapatkan gelar magisternya dari Tokyo Institute of Technology, Jepang. 
Umi Anis, Vidya dan Aqila (2014)
Motivasi hidup? Saya ingin membagi sebanyak-banyaknya apa yang saya punya, karena kelak saya ingin bermakna bukan hanya untuk generasi ini, namun juga untuk generasi berikutnya. Guru bukanlah dewa yang selalu benar, dan murid bukan kerbau. Saya bukan guru yang tahu semuanya, karena anda mungkin jauh lebih paham dan kelak bisa jadi guru saya.
Satu lagi, bekerja lah untuk dunia seakan-akan kita hidup seribu tahun lagi, dan beribadah lah untuk Tuhanmu seakan-akan kita akan mati besok.
Grossglockner Highway, Alpen, Austria (2015)
 “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian" - Pramoedya Ananta Toer
Mineralogy and Petrology Conference, Leoben, Austria (2015)
Tambang besi "siderit" Erzberg (SEG field trip, 2016)
Drei Zinnen, Alpen di sisi Italia (2016)
Eisenerz, Alpen sisi Austria (July 2017)
Levi, Finlandia (Sept 2017)
Left to right: Frank Melcher, me, Werner Paar, Reinhard Sachsenhoffer (Dec 2017)
Pulau Obi, Halmahera Selatan (2018) 
Kyoto (2018)
Penangkaran burung Maleo di Taman Nasional Tangkoko, Sulawesi Utara (2019)
Gunung Jayagiri (2020)
Bersama keluarga di Wonosobo (2021)
Kebun teh di sisi Barat lapangan panas bumi Patuha (2022)
Field work di Bizhe, Almaty, Kazakhstan (2023)
Trainer di workshop penulisan karya ilmiah ABM-Cipta Kridatama (2024)
Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *