Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Saturday, June 27, 2015

Geological Map All Around the World

Indonesia (update 15-2-2019):


Setelah beberapa minggu kemarin sudah coba sharing tentang potensi sumberdaya Indonesia yang disajikan dalam "web-GIS of the Indonesian Resources", sekarang ini ada link menarik untuk teman-teman yang kadang kesusahan mencari database peta geologi Indonesia. Peta ini sifatnya regional dengan skala 1:1.000.000 untuk Indonesia, kebetulan saya mem-bookmark link peta geologi dunia yang sudah didigitasi dan disajikan dalam web-GIS. Bukan hanya peta geologi Indonesia, tapi peta geologi dunia pun bisa diakses secara online.Kalau sudah tidak sabar, silahkan klik gambar peta geologi Eropa-Afrika di bawah. Kalau ingin membaca fitur yang ada dari web ini, saya tuliskan dalam bahasa Inggris. Semoga bermanfaat....


http://portal.onegeology.org/


  ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
A few weeks a go, I had finished with "web-GIS of the Indonesian Resources". Nowadays, I had realized, that the geological map of the world had been digitized and presented in web-GIS. I have bookmarked long time a go and this is one of the masterpiece which allowed everybody knows about the geosciences data around the world. The tutorial of using this web pages can also be found in the original sources. 



For example for the Indonesian region, this map is compiled from the Geological Survey Institute of Indonesia (Badan Geologi) with the scale 1:1.000.000 and the Coordinating Committee for Geoscience Programmes in East and Southeast Asia (CCOP)  with the scale 1:2.000.000. This map containing the combined bedrock and superficial geology and age information covering the entire Indonesian archipelago and around South East Asia.


Combining all of the geoscience data around the world and presenting in the web based is such a big deals, especially for the people who might works in geosciences fields. By clicking the location of interest, you will get the information about the basement of the formation and the age of the formation. I give you an example. I want to know the geological data around the Palopo area, you can click into the area, or inputting the latitude and the latitude of the desired location. The pop up windows will be opened and give the information about the formations in the selected area.




For those who need the information about it, please follow this links to redirect to http://portal.onegeology.org/ or you can click the image below.


http://portal.onegeology.org/
 


Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain




Share:

Friday, June 26, 2015

Memahami Warna Interferensi dan Michel Lévy Chart

Update: 13 Januari 2017
Baca juga artikel tentang pengamatan mineral dengan mikroskop disiniJika menggunakan mikroskop elektron (SEM-EDX atau EMPA), saya sudah rangkumkan dalam halaman ini

Michel Lévy (1888) adalah seorang mineralogis, yang menuliskan karyanya dalam buku Les Minéraux des Roches. Saya belum membaca buku ini (judulnya dalam bahasa Perancis udah bikin saya serem), tapi dari beberapa review yang saya baca, buku ini berisi tentang aplikasi dari warna interferensi untuk mengenali mineral pada batuan. Hingga saat ini, diagram yang pertama kali diajukan oleh Levy, masih dipakai hingga tahun 2015 ini, termasuk saya masih memakainya. Hampir 150 tahun dan masih bermanfaat. Mantap toh. Jika Isaac Newton (1704) menemukan tentang teori difraksi cahaya, maka Lévy menemukan interferensi dari warna. Namanya mirip-mirip, tapi sebenarnya tidak sama.


Isaac Newton 
Awalnya, warna interferensi ini dimanfaatkan untuk keperluan mineralogi dan petrologi, namun ternyata aplikasinya dimanfaatkan untuk keperluan sintetis fiber, bahan kimia, biologi, obat-obatan, farmasi, polimer, bahkan untuk kriminalitas. Cuma pemanfaatan yang lain belum saya pelajari, maklum belajar satu aja (mineralogi) aja udah cukup susah. Tulisan ini saya buat karena saya sendiri pun masih kesulitan untuk mendeskripsikan mineral dengan tepat. Saya sempat curhat dengan istri saya, sejak 2011 hingga 2015 ini, saya terus belajar menggunakan mikroskop, dan harus saya akui sulit. Kalau saya mundur, ah, betapa menyedihkannya saya. Levy saja sudah memulai tahun 1888, dan ilmuwan lain sudah merintis dengan keterbatasan yang ada, ini 2015, masak saya ga bisa? Apa sebenarnya yang ditemukan oleh Lévy?
Mikroskop tahun 1900-an

Warna interferensi?
Pernah melihat adanya warn-warni di buih sabun? minyak yang bercampur dengan air dan nampak adanya warna-warni? Warna ini merupakan warna yang dihasilkan adanya perbedaan dua indeks bias dari sebuah medium. Lévy mengaplikasikan interferensi warna yang awalnya diketemukan oleh Newton tentang interferensi warna dan mengaplikasikannya pada batuan. Ide awalnya, tiap bahan transparan akan mempunyai indeks bias yang berbeda-beda (dalam hal ini mineral), yang kemudian dapat diuraikan menjadi warna-warna yang berinterferensi satu sama lain. Seperti apa sih interferensi? Saya coba ilustrasikan dengan media air dengan gambar di bawah, semoga bisa lebih jelas.

Interferensi pada air


Pengamatan warna interferensi dilakukan dengan bantuan mikroskop cahaya polarisasi (cahaya dari bawah), dimana perlu adanya tambahan polarisator di bagian bawah dari meja putar dan analisator yang berada dekat dengan mata, untuk mengubah cahaya yang semula mempunyai arah rambat ke berbagai arah menjadi hanya satu arah saja. Dengan analisator yang terbuka, kita akan mendapatkan pengamatan mikroskop nikol sejajar atau PPL (plane polarized light) sedangkan dengan memasukkan analisator, maka pengamatan mikroskop menjadi nikol silang atau XPL. Polarisator seakan-akan membuat cahaya bergetar hanya berarah Barat-Timur, sedangkan analisator membuat cahaya bergetar hanya berarah Utara-Selatan. 


Detail tentang dasar mikroskop pernah saya ulas sedikit di halaman ini (atau klik gambarnya).

Apa manfaat mengetahui warna interferensi?
Tiap mineral mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. Walaupun mempunyai rumus yang sama, mineral tersebut akan menunjukkan karakteristik yang berbeda pada pengamatan mikroskop. Sebagai contoh, ada grup mineral SILIKA, yang mempunyai rumus kimia SiO2. Mineral apa yang bisa pertama kita ingat kalau rumus kimia nya SiO2? Tentu saja kuarsa. Tapi,tahukah bahwa ada banyak mineral lain? Ada mineral yang bernama opal, kalsedon, sanidin, tridimit dan kristobalit. Bagaimana cara membedakannya? Kita bisa memanfaatkan sifat-sifat yang ada dari mineral dengan melakukan pengamatan di bawah mikroskop,seperti dengan meilihat warna interferensi atau mengenalinya melalu sifatnya (isotrop/ anisotrop). 




Isotrop dan Anisotrop
Pada pengamatan sayatan tipis dengan memasukkan analisator (nikol silang), kita akan melihat adanya dua kemungkinan, mineral akan tetap gelap atau akan menunjukkan warna yang beragam. Jika mineral tetap gelap ketika meja mikroskop diputar, berarti mineral mempunyai sifat isotrop, yang artinya cahaya merambat dengan kecepatan yang sama. Hal ini berlaku pada sistem kristal isometrik, dimana semua sumbu sama panjang ke semua arah. 


Contoh substansi yang isotrop: halit, glass, intan, mineral wool.

Jika mineral yang kita amati menunjukkan ada perubahan warna ketika meja mikroskop diputar, berarti mineral itu bersifat anisotrop dan cahaya merambat dengan arah yang berbeda. Sifat anisotropi terbagi menjadi dua, yaitu uniaxial dan bersifat biaxial. 



Uniaxial
Untuk uniaxial, saya biasanya menggunakan jembatan keledai UHT - Uniaxial Hexagonal Tetragonal. Perambatan gelombang dalam 2 arah saja, yaitu arah nomega dan nepsilon. 


Bagaimana cara membayangkannya? 
Kita bayangkan dalam sistem kristal hexagonal dan tetragonal, maka nilai sumbu x1 = x2≠ z. Perambatan hanya pada arah nomega dan nepsilon. Pada mineral dengan sistem uniaxial positif, dimana omega sejajar dengan arah sumbu-z, atau yang mempunyai panjang sumbu yang lebih panjang daripada sumbu yang lain. Sumbu x1 = x2 yang mempunyai panjang sumbu yang sama, dimana perambatannya berdasarkan arah epsilon. Karena sumbu-c nya lebih panjang dibanding sumbu x1 dan x2 , maka omega akan merambat lebih jauh dibanding epsilon sehingga bisa ditulis nomega < nepsilon. Contoh mineral uniaxial adalah kuarsa, kalsit.

Uniaxial positif: n(omega) < n(epsilon) 

Uniaxial negatif: n(omega) > n(epsilon) 


Biaxial
Mineral dengan sistem kristal orthorhombik, monoklin and triklin, panjang sumbu x ≠ y ≠ z, sehingga sumbu indikatriksnya disebut sebagai 


n(alpha), n(beta), n(gamma) 

dimana n(alpha) < n(beta) < n(gamma) 

Dari sumbu indikatriks tersebut, maka kita bisa mengetahui warna interferensi maksimum (maximum birefringence): n(maximum) = n(gamma) - n(alpha) 
n(alpha) sejajar dan di plot sejajar sumbu X 
n(beta) sejajar dan di plot sejajar sumbu Y 
n(gamma) sejajar dan di plot sejajar sumbu Z 

dimana , n(alpha) < n(beta) < n(gamma) sehingga panjang dari sumbu x < y < z. Contoh dari mineral biaxial adalah borax, talc, mika dan gypsum.
Membaca Michel Lévy Chart
Michel Lévy chart digunakan untuk mengenali karakteristik mineral dari nilai intereferensi maksimum yang didapat dari mineral yang belum kita ketahui. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (ilustrasi lihat gambar di bawah):
1. Pengamatan nikol silang
2. Tempatkan mineral pada posisi gelap sempurna 
3. Putar mineral sampai berada pada posisi terang sempurna 
4. Kenali warna terang maksimumnya secara visual dengan membandingkan dengan diagram michel levy. Kemudian baca berapa panjang gelombang nya di bagian bawah dari diagram (catat pembacaan, misalkan kita mendatkan warna biru, dan kita bingung apakah ini biru mewakili orde 2-655 nm atau biru orde 3-1150 nm)
5. Masukkan plat gypsum (panjang gelombang 550 nm) 
6. Warna yang kita lihat adalah warna yang sudah bertambah 1 lambda (Misalkan warna yang kita dapat berwarna biru kehijauan, maka panjang gelombang 655+550= 1205). 


Untuk mendapatkan file Michel-Lévy chart, silahkan akses di link ini. 









Menentukan simbol optis dengan plat gipsum
Gipsum seperti sudah dijelaskan sebelumnya mempunyai panjang gelombang 550 nm. Ketika plat dimasukkan, makaakan terjadi:
a. penambahan sebesar 550nm --> kenaikan orde dari warna interferensi (misal dari warna krem menjadi berwarna biru)
b. pengurangan sebesar 550 nm --> penurunan warna interferensi (misalkan menjadi warna kuning)

Menggunakan Plat Kuarsa, Mica dan Gypsum
Selain menggunakan plat gipsum yang mempunyai panjang gelombang (lambda) 550 nm, kita juga bisa menggunakan plat kuarsa yang mempunyai panjang 137-150 nm atau mika yang mempunyai panjang gelombang 1/4 lambda = 147 nm. 

Contoh pemakaian gypsum saya berikan di gambar bawah ini. 

Semoga bermanfaat....

Referensi
http://www.brocku.ca/earthsciences/people/gfinn/optical/unindctx.htm
https://www.mccrone.com/mm/the-michel-levy-interference-color-chart-microscopys-magical-color-key/
http://www.zeiss.com/microscopy/en_de/downloads/brochure-downloads.html?catalog=light_microscopy&search=levy&x=-1426&y=-822 
http://science.howstuffworks.com/innovation/famous-inventors/5-isaac-newton-inventions.htm#page=6
Share:

Monday, June 15, 2015

Mengenal Sumberdaya Alam di Indonesia dengan webGIS

Indonesia (update 15-2-2019):


Update 14 Juni 2017
peta geologi dan metalogenik Finlandia, Swedia, Norwegia
Update 5 Januari 2017
peta geologi dan metalogenik Austria

Teman-teman sebangsa dan seperjuangan, punya adik SD yang kebingungan mencari dimana saja sih gunung berapi di Indonesia? Atau dimana saja lokasi tambang yang ada di Indonesia? Pengalaman saya, ketika mata pelajaran IPS, saya ingat harus mengingat-ingat batubara ada di Ombilin, gas alam ada di Arun, aspal di Buton, dan sebagainya. Saya harus membuka peta, atau buku pintar bernama RPUL (belum ada google dan internet jaman dulu). :D
sumber: kaskus.us

Atau teman-teman yang lagi berjuang mengerjakan tugas Dosen untuk mencari tambang emas dan tembaga di di Indonesia? Panas bumi yang ada di Indonesia? Kita harus berterima kasih lah, karena kita kita punya sebuah lembaga hebat bernama Badan Geologi

Indonesia memiliki banyak geologis, eksplorer yang sudah menginventarisasi potensi sumber daya yang ada di Indonesia, serta mendigitalisi data tersebut sehingga bisa diakses oleh masyarakat awam. Data eksplorasi sejak jaman Belanda yang berjumlah ribuan hingga terbaru dikompilasi, dan bukan pekerjaan mudah untuk mengumpulkan, mendatanya dan menampilkan dalam web-gis. 

Peta ini berupa 
- peta dasar Indonesia
- batuan pembawa (formasi pembawa logam)
- energi fosil (batubara, gambut, bitumen padat)
- panas bumi (pendahuluan, rinci, siap dikembangkan, terpasang)
- logam dasar (air raksa, seng, tembaga, timah, timbal)
- logam mulia (emas primer, emas plaser, perak, platina)
- logam besi dan paduan besi (besi, besi laterit, kobal, kromit, kromit plaser, mangan, molibdenum, nikel, pasir besi)
- logam ringan dan langka (bauksit, monasit, titan laterit, titan plaser)
- mineral industri (barit, batugamping, belerang, bentonit, diatome, dolomit, fosfat, gypsum, kalit, oker (saya ga tahu ini apa), talk, yodium, zeolit
- bahan keramik (ball clay), felspar, kaolit, kuarsit, lempung, magnesit, pasir kuarsa, perlit, pirofilit, toseki)
- bahan bangunan (andesit, basal, batuapung, diorit, granit, marmer, obsidian, oniks, sirtu, tras)
- batu mulia dan batu hias (ametis, batu hias, batu sabak, dasit, gabro, intan, kalsedon, opal, rijang, serpentin, travertin, ultrabasa, granodiorit, jasper)
- WKP - wilayah kerja pertambangan (WKP ditetapkan 2011, WKP usulan 2011, WKP eksisting 2011)

web-GIS Sumber Daya Geologi bisa diakses di halaman ini . 

Sebagai contoh, saya ingin mencari lokasi logam dasar raksa, seng, tembaga, timah dan timbal yang ada di Indonesia. Saya tinggal men-centang logam yang ingin dicari, tunggu sebentar, dan taraaaa... peta nya sudah jadi. Teman-teman tinggal mengubah data yang diperlukan di toolbar di sebelah kanan. Tidak susah kan. 

Atau penasaran, berapa MW sih kapasitas panas bumi yang terpasang di Wayang Windu? Tinggal ubah peta nya menjadi Peta Panas Bumi, kemudian klik "identify" 


Untuk data tentang kegunung apian, silahkan akses di halaman yang lain dari badan geologi, yang bisa diakses disini.

Jadi, tidak ada alasan lagi tidak tahu potensi negara kita kan? Jadi, mari kita gunakan hasil karya dari anak negeri Selamat belajar.....


Tantangan ke depan?
Banyak sekali manfaat dari webGIS, karena kita dapat mendapatkan informasi dengan mudah dan terintegrasi satu sama lain. Sebagai contoh, ketika kita ingin mengoverlay peta dasar dengan kondisi iklim dan geologi, atau ingin melihat bukaan lahan, dan sebagainya.

Di Austria, webGIS sudah diintegrasikan per provinsi, yang juga memberikan informasi lain seperti keperluan wisata, air, iklim, perikanan, geologi, geoteknik, pekerjaan sipil dan sebagainya (akses disini). Sebagai contoh, saya mendapat tugas untuk membuat laporan dari pemetaan bawah tanah di tambang besi di provinsi Karintia. Saya akses halaman ini untuk mengetahui kondisi geologi regionalnya.  Kalau di bandingkan, pastinya perlu dana yang besar, kalau membandingkan Indonesia dengan Austria misalnya. Tidak ada yang mustahil kalau kita mau berusaha.




Kalau kita terlalu sibuk dengan urusan kita sendiri dan tidak pernah melihat kemajuan teknologi dari tetangga, kapan kita sadar bahwa kita masih harus banyak berbenah?

INDONESIA BISA....


Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain




Share:

Sunday, May 31, 2015

Maaf Pak, Asbaknya Pecah..

Hampir 1 minggu lebih, 60 kg batu saya kumpulkan untuk penelitian disertasi saya. Lokasi penelitian saya ada di Sulawesi Selatan, 8 jam perjalanan darat dari Makassar. Karena jumlah batu yang sangat berat, 51kg saya kirim, sisanya saya bawa melalui bagasu pesawat. Saya kirim batunya dengan jasa kargo. Cara mengirim batu melalui jasa kargo pernah saya ulas disini

Setelah batu saya bungkus dengan karung, saya bawa ke kargo bandara, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak paruh baya datang ke saya. Mungkin karena saya membawa palu geologi di tas saya dan membawa 4 sak batu, akhirnya dia penasaran dan datang ke saya. 

A: saya, B: si Bapak, lokasi pembicaraan di kantor sebuah jasa pengiriman barang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar


B: Mas, mau ngirim batu ke Jawa ya?
A: Iya Pak, saya baru beres penelitian di Latimojong, mau ngirimkan batu ke Bandung.
B: Oh gitu ya Mas. Batu yang dikirim batu akik Mas?
A: (mulai ada yang aneh) Engga Pak, batu biasa aja, buat saya sekolah

B: Hoo, gitu ya,, berarti Mas ngerti tentang akik kan ya?

A: Iya sedikit-sedikit sih Pak, ada apa gitu?

B: Saya boleh minta tolong di cek kan batu akik saya asli atau engga ya. 
(saya lupa, si Bapak menyebutkan nama batu - yang menurut saya adalah nama dagang -, warna nya hijau agak kemerahan. Tapi saya agak merasa aneh, sepertinya ini bukan batuan beku, lebih mirip sedimen hingga metamorf, dan kalau boleh menebak, sepertinya itu marmer).
A: Maksudnya saya cek batu ini asli atau engga Pak?
B: Iya Mas,, 
(Saya keluarin lah pisau lipat saya, yang katanya bisa buat dipakai buat defusal bomb (ada tulisan EOD di pisau saya - Explosive Ordnance Disposal . Sebenarnya saya beli pisau ini sesuai keperluan dasar saya, pisau, gergaji, dan beberapa tools lain yang kira-kira bisa awet kalau ada kebutuhan mendesak)

A:Pak, kalau ini tergores,masalah ga pak?"
B:Oh ndak papa mas, batu saya asli kok

A: Sebelum itu saya coba pisau saya sama asbak ya pak,karena harusnya pisau saya g bisa nggores kaca. Ujung pisau mempunyai skala Mohs kekerasannya 6 (apa itu skala Mohs, silahkan buka tentang pengalaman saya menemukan Topaz di Jambi  dan kalsit dengan belahan yang bagus di Padalarang ). Kaca yang didominasi dengan kuarsa dan zirkon kekerasannya 5,5. Secara teori, kaca akan tergores oleh pisau. Saya asumsikan batu akik tadi keras dengan skala mohs di atas 7. 


A: Pak, saya gores ya asbaknya. 
B: Iya Mas, silahkan. 
(saya gores lah asbak itu sepanjang 3 cm, dan memang tergores. Setelah itu saya tunjukkan bekas goresannya, dan lanjut ngobrol-ngobrol lagi dengan si Bapak).  Selang beberapa menit, tiba-tiba... praaaaang..pecah asbaknya). 
A: Waaah, maaf Pak, asbaknya pecahkan Saya gores sedikit kok pecahnya sampe segitu (sambil garuk-garuk kepala baru sekali jumpa kayak gini)
B: Waduh bisa gitu ya
A: Gimana pak, masih mau diuji batunya?

B: Iya mas ga papa

A: Sebelum itu saya coba yg lain ya Pak. Sebenarnya saya bawa semacam pena yang ujungnya sudah ada mineralnya, mulai dari yang paling lunak sampai paling keras, skala mohs 3-9. Cuma nanti aja Pak kalau Bapak penasaran bisa saya pakai. Saya bawa HCl, kalau HCl saya teteskan ke tembok atau lantai,nanti bakal berbuih krn ada kandungan karbonat (CaCO3). Batu akik ga boleh berbuih, klo berbuih berarti batu bapak bisa jadi marmer. (saya terpaksa bilang tebakan batu saya ke si Bapak).


Saya teteskan lah HCl itu ke tembok, dan tembok karena mengandung kalsit akan berbuih. Marmer pun yang ada di lantai kalau ditetesi HCl juga akan berbuih. 
B: Iya Mas, ga papa...
A: Pak, kalau batunya tergores gimana
B: Ga papa Mas, batu saya asli dan keras kok.
A: Ya sudah saya gores akik bagian belakangnya ya Pak

(Dan....... Batunya tergores....krik krik...)

B: Mungkin Mas nge gores lem nya. Coba aja yang bagian atas ga papa kok

A: Beneran Pak? 
B: Iya Mas,,
A: (Dan....... Batunya tergores lagi....krik krik...) 
B:  %^&*^%$#$#@* (orangnya langsung melengos keluar)

Hmmm,, jadi? Di tengah maraknya penipuan, alangkah baiknya kita mengenali apa itu batumulia. Bagaimana cara mengetahui mana yang asli mana yang tidak? Sebelum kita salah berekspetasi tinggi, saya sempat beberapa kali menulis tentang referensi tentang batu mulia di bawah halaman ini. Selamat bereksperimen dengan Leatherman dan batu akik
Marmer di tambang besi, Waldenstein, Austria. Link bacaan disini

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain






Share:

Saturday, May 30, 2015

Stone Balancing: Belajar Sabar dari Batu

Leoben, 17.30 - 22.16 CEST

Namaste..
Sore ini saya dapat seorang guru baru bernama, BATU. Secara tidak sengaja, guru itu datang dari seseorang bernama Michael Grab, yang lewat dari timeline fans page "Geomorphology". Dia adalah seseorang yang mempunyai hobi "stone balancing". Setelah lihat beberapa videonya, saya tertarik untuk mencobanya. Karena saya mempunyai banyak batu di laci ruang kerja saya, saya keluarkan saja. Saya lakukan setelah jam kerja, karena saya ingin kerjaan saya produktif, sehingga tidak akan menggangu disertasi. Peridotit, tuff, gamping, slate, kalsedon, gneiss, dan beberapa batu lain yang saya kurang paham itu apa, saya hamburkan di lantai
courtesy : Michael Grab

Mulai lah saya mencobanya. Saya letakkan batu terbesar di bawah, kemudian semakin kecil ke atas, dan.....jatuh.... 

Saya coba lagi menata ulang, berharap saya mendapatkan point of view yang bagus ketika kelak saya foto, kemudian, jatuh lagi....







Masih berpikir bagaimana cara menyeimbangkannya, saya coba kombinasi yang lain supaya tampak menarik, dan jatuh....

Pelan-pelan akhirnya  saya belajar, bagaimana cara nya supaya di kesempatan berikutnya bisa lebih stabil. Tiga puluh menit, satu jam. Setelah itu saya coba lagi, coba lagi, hingga tidak terasa sekarang sudah jam 9 malam, dan baru saja adzan maghrib berkumandang. Apa yang saya dapat selama 3,5 jam ini? Foto yang bagus seperti Michael Grab? Hmm, jauh sekali. Dia bisa meletakkan batu terbesar di atas dengan stabil, sedangkan saya masih berkutat dengan ketinggian kurang dari 50 cm. Tapi selama saya mencoba, banyak perenungan yang dapat. 

courtesy : Michael Grab

Apa hikmahnya buat saya?
Kadang orang hanya menilai hasil yang didapat dari hasil yang dicapai, tapi apakah dia tahu apa yang sudah dilakukan untuk memperolehnya? Silahkan ambil batu di sekitar anda, kemudian cobalah apa yang sudah saya dan Michael Grab lakukan. Anda tidak akan pernah tahu betapa susahnya untuk menyeimbangkan batu kalau anda belum mencobanya. 

Saya tidak tahu berapa puluh jam, berapa ratus jam, atau bahkan beribu jam waktu yang Michael luangkan untuk menjadi seorang yang ahli dalam stone balancing. Sedangkan saya, baru saja memulai 3,5 jam yang lalu dan berharap sesuatu yang besar, mustahil...... 

Kita mungkin sering menganggap remeh pekerjaan, namun sudahkah kita melakukannya sendiri? Misalkan kita sebagai seorang bos atau orang yang berkedudukan lebih tinggi, kita mungkin sering menyalahkan orang, menganggap pekerjaan bawahan kita kurang ini, kurang itu, dan sebagainya. 

Tapi coba kita berkaca, kalau kita sendiri yang mengerjakan pekerjaan tersebut, apakah hasilnya akan lebih bagus, atau malah lebih jelek? Saran saya, sebelum marah, reaktif, selalu renungkan dulu, apakah kita lebih baik dari orang lain? Apakah dia mungkin membutuhkan waktu untuk belajar lebih banyak, sehingga kali ini kita bisa memaklumi kekurangannya?
Karya lain

Berulang kali saya mengutip pernyataan Malcom Gladwel, walaupun saya sendiri belum baca buku "Outlier" sampai habis "untuk menjadi seorang yang ahli, diperlukan waktu 10.000 jam berlatih, dan terus berlatih." Tidak ada hal lain untuk meraih kesuksesan selain dengan kerja keras dan tekun

Kalau mustahil, kenapa ada orang yang bisa menguasai dalam waktu sebentar saja?
Tiap orang mempunyai bakat, ketertarikan dan potensi yang berbeda-beda. Mungkin ada orang yang bisa lebih sabar dalam menata batu dibanding saya, sehingga dia bisa mendapatkan lebih baik. Cemburu kah saya? Saya belajar untuk tidak cemburu, malah seharusnya saya belajar dari dia, bagaimana dia bisa melakukannya dalam waktu sebentar saja, sedangkan saya tidak. Andaikan saya merasa kalah dan tersaingi kemudian saya mundur, saya tidak akan mendapatkan pelajaran yang baru dari orang tersebut.


Merasa rendahkah kalau saya bertanya kepada orang yang lebih ahli? Tidak. Justru saya akan lebih cepat belajar sesuatu yang baru, daripada saya harus belajar sendiri. Dan justru disitu kadang menjadi refleksi untuk saya, sudahkah saya menurunkan ego untuk mengakui orang lain lebih baik dibanding kita, kemudian kita tidak malu untuk bertanya?

Kalau saya meluangkan waktu seperti Michael Grab, tentu lama-lama saya akan bisa menjadi ahli seperti dia. Namun, dunia saya dan dia berbeda. Kami sama-sama bermain dengan batu, namun tujuan akhir kami berbeda. Dia adalah seorang artis stone balancing, setelah dia mendapatkan susunan batu yang dia dapat, dia cukup mengambil foto, kemudian melemparkan batu lain sehingga tumpukan batunya jatuh. Sedihkah? Tidak, itulah kepuasan yang dia dapat dari permainannya. 

Stone balancing dalam kehidupan yang lain?
Maslow mengatakan melalui piramida kebutuhan, bahwa hal yang paling mendasar dari kebutuhan seseorang adalah kebutuhan primer untuk bertahan hidup, sedangkan yang paling tinggi adalah aktualisasi diri dan ketenangan. Banyak orang yang saat ini melakukan meditasi untuk mendapatkan ketenangan, ada juga yang meluangkan waktu untuk menikmati alam, atau juga ada juga yang beribadah supaya mendapatkan ketenangan. Apakah dengan itu semua kita merasakan ketenangan? Kita sendiri yang akan mendefinisikan ketenangan hidup kita. 

Belajar susunan batu dalam posisi miring

Saya sangat bersyukur batu itu jatuh lebih dari 100 kali dalam 3,5 jam. Hampir lebih dari 10 kombinasi susunan sudah saya buat, namun beberapa kali jatuh ketika saya baru mau mengambil hp. Beberapa susunan akhirnya saya dapat Kalau misalkan batu itu tidak jatuh sama sekali dalam percobaan pertama, mungkin saya akan menjadi sombong dan tidak mendapatkan apa-apa dari stone balancing. Tapi dari situ saya tahu, bahwa saya harus memutar-mutar batu dulu supaya ada ruang untuk meletakkan batu dalam tiga titik, atau bisa juga dengan meletakkan butiran-butiran batu yang sudah pecah sebagai landasan supaya tidak terlalu miring. Semua yang dilakukan terburu-buru hasilnya tidak akan memuaskan. Dan dengan berlatih, berlatih dan terus berlatih, seseorang akan menjadi lebih ahli, tidak hanya dalam menata batu, semua bidang kehidupan. 

Seorang pembuat sushi di Jepang konon menghabiskan 7 tahun menjadi pelayan sebelum akhirnya dia menjadi seseorang pembuat sushi. Seorang mahasiswa harus menempa kuliah, membuat tugas akhir kemudian mempertahankannya untuk menjadi seorang sarjana. Seorang Christiano Ronaldo dan David Beckham, punya waktu latihan lebih lama dibanding rekan-rekannya, sehingga mempunyai akurasi tendangan bebas yang sangat baik. Ingin menjadi hebat? Tidak ada yang instan... semua perlu langkah pertama, yang kadang-kadang sangat sulit dan berat. Tapi ingatlah tulisan di buku tulis terbitan Sinar Dunia, Practice makes perfect

Hari ini saya berutang budi dengan batu. Kamu? Kapan mau mulai menata batu :D

Dari Komiknya Si Juki tentang batu, dari link ini

Heiho! Apa kabarnya anda hari ini? Luar biasa?.
Nah kali ini gue bakal ngasih tips yang sangat bermnafaat. Bagi banyak orang sebuah batu gak
punya arti apa-apa. Tapi pada kenyataannya batu bisa diubah menjadi emas.
Proses mengubah batu menjadi emas ternyata gak susah dan gak memerlukan bahan-bahan kimia.
Tips ini gue dapetin dari temen-temen di twitter yang udah bantu ngejawab cara mengubah batu jadi emas.
langsung cek aja sob!
1. Batunya Buat Mecahin Etalase Toko Emas(@hanifah_jolanda)
Cara ini cukup masuk akal. Kalau kaca etalase toko emas pecah, emasnya bisa dikantongin terus batunya ditinggalin. Voila! Batu yang tadinya lo kantongin kini udah jadi emas.



Perhatian : Bila lo masuk penjara, jangan ajak-ajak gue

2. Kawinin Adeknya (@tjredds)
Dengan mengawini adeknya si batu lo bisa manggil batunya (e)mas. Ehm, masuk akal juga sih. Kalau lu masih betah ngejomblo saran gue sih gak perlu lu nikahin adeknya. Lu suruh aja tuh batu beli makanan di warteg. Entar kan ditanyain ama mbak-mbak warteg nya : Karo opo mase?. Fix! Jadi emas.



3. Di Diemin Aja (@SultanSynsysterG)

“Diam itu emas”, jadi batunya didiemin aja biar jadi emas.



Beuh! Gue bangga punya follower yang pada cerdas gini. Kalau semua pemuda-pemudi Indonesia kreatifnya kayak mereka, bukan mimpi kalau beberapa tahun ke depan Indonesia jadi negara yang kaya karena berhasil merubah batu di pelosok negara menjadi emas!

Selamat Mencoba!
Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *