Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Monday, August 3, 2015

Memilih Masa Depan



Seorang anak lahir di Batu, Malang, hidup di keluarga yang sangat kekurangan. Bapaknya sopir angkot, tidak lulus pendidikan SMP, dan Ibunya yang hanya berkutat di dapur dulunya juga tidak lulus SD. Si anak tinggal bertujuh dalam dua kamar di rumah yang berukuran 6x7 meter. Di balik rumah yang kecil itu, cita-cita kedua orang tuanya sangat besar, nasib anak tidak boleh sama seperti orangtuanya, harus lebih baik. Di rumah yang kecil itu, si anak rajin sekali belajar saat dini hari, karena sepanjang hari kondisi rumah sangat berisik membuat dia tidak bisa belajar.

Sampai akhirnya beranjak dewasa, si anak mendapatkan kesempatan untuk berkuliah di jurusan statistika di IPB melalui jalur PMDK. Namun, si anak ini tidak mempunyai uang untuk berangkat ke Bogor. Dengan berat hati, orang tuanya merelakan untuk menjual angkot untuk membiayai kuliah anaknya. Singkat cerita, si anak akhirnya sukses untuk merampungkan kuliahnya, dan bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta selama 3 tahun, dan akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bekerja di Amerika Serikat hingga 10 tahun.

Selang 10 tahun, si anak memutuskan untuk kembali pulang ke Indonesia supaya lebih dekat dengan keluarganya. Dia akhirnya bekerja sebagai motivator, menulis buku, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk memberikan semangat kepada anak-anak muda, bahwa kesuksesan bukan milik orang-orang berada, namun milik orang-orang yang bekerja keras, kehangatan keluarga, yang dibarengi oleh doa restu orang tua, terutama ibu. Anak tadi bernama Iwan Setyawan, penulis "9 Summers 10 Autumns, Dari Kota Apel Ke The Big Apple".

*) Tahun 2013, saya pergi untuk melakukan eksplorasi bijih besi di pedalaman Aceh dan bertemu kedua anak ini. Saya lupa namanya. Mereka bersekolah kelas 2 SD dan meminta saya untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumahnya setelah saya pulang dari lapangan di sore hari. Saya baru tahu ternyata mereka mengalami kesulitan untuk membaca. Tidak banyak orang di kampung itu karena dulunya daerah itu adalah kantong separatis militer dan sebagian orang-orang tua di kampung itu yang sebagian besar meninggal karena tsunami. Kemauan kedua anak itu untuk belajar itu sangat besar, namun kondisi sekitar menghambat proses belajarnya. Semoga kamu mendapatkan guru yang sabar membimbing mu ya, Dik.

Sudahkah kita bersyukur dengan kondisi kita sekarang dan berbuat sesuatu untuk masa depan dan orang-orang sekitar kita? Masihkah kita mengeluh karena kesulitan yang sebenarnya tidak seberapa? Masihkah kita berleha-leha dan berharap kita bakal sukses padahal kita tidak melakukan apa-apa untuk mengejar kesuksesan itu?

Sudahkah kita berterima kasih kepada kedua orang tua kita? Jangan-jangan kesuksesan kita sekarang bukan semata-mata karena usaha kita sendiri, namun berkat kedua orang tua yang tidak berhenti mendoakan kita di heningnya malam.
"Kita tidak bisa memilih masa lalu kita, namun kita masih bisa melukiskan masa depan kita"


Leoben,
AYAH


Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain





Share:

Friday, July 31, 2015

Nyumbang Lagu Buat OSD HMT ITB "Pilihan yang Kedua"


Awal cerita lagu ini, ada mahasiswa angkatan 2013 yang sudah keterima SNMPTN di salah satu fakultas favorit di ITB (sebut saja FTTM), tapi menolak masuk ke jurusan yang "katanya" tidak favorit dan ospek nya menakutkan (nama disamarkan, Teknik Pertambangan). Dia inginnya masuk ke jurusan buat jualan minyak, tapi karena ketatnya persaingan, akhirnya dia terlempar dari jurusan yang dia harapkan dan malah masuk ke jurusan yang bukan favorit. Dia kemudian ikut SNMPTN untuk kedua kalinya, dan diterima di fakultas yang sama (sebut lagi FTTM). Padahal mendaftar di jurusan yang sama untuk kedua kalinya di jurusan yang sama di tahun berikutnya itu pelanggaran, dan saya penasaran kok bisa ya lolos dari proses screening. Ckckck... Akhirnya menulis surat ke Dekan untuk minta diberikan kesempatan untuk ikut penjurusan kedua kalinya di ITB. Aneh-aneh aja.

Kami pun yang sudah masuk jurusan dibuat gregetan sama si kawan ini (sampe saya lupa namanya, hehe). Kalau yang lain dibuat penasaran dan masih bisa berinteraksi di kaderisasi (alias ospek), saya jadi keinget kenangan tahun 2007 dulu, ketika saya start ospek dari bulan Juni 2007, baru berakhir 16 Februari 2008. Walhasil, selama itu pula, saya akhirnya banyak tahu kisah teman-teman saya, yang terhyata banyak yang salah jurusan, dan malah jadi bulan-bulanan oleh senior. Belum lagi kalau kita dapat bonus, dipanggil ke warbel (Warung Belakang - sebuah warung di di jalan tamansari di seberang taman segitiga jalan dayang sumbi), yang isinya senior-senior ganas dengan logat batak yang angkatannya terpaut 2 hingga 6 angkatan. Kalau udah duduk di kursi pesakitan, resmi udah, bakal pulang malam. Pertanyaannya yang paling saya inget tentang cewek paling cantik di angkatan. Jiah, ternyata masih jomblo ya bang, hahaha.

Kembali ke si kawan angkatan 2013 tadi. Akhirnya, saya buatkan satu lagu yang nge gambarin kondisi tahun 2007 dulu yang ternyata masih sama dengan kondisi tahun 2013. Edan pisan lah, ga ada perubahan. Judul lagu nya "Pilihan yang Kedua."

Silahkan bos dangdut, menikmati suara indah saya dengan mengklik link ini



Leoben, 
Juli 2015
Ini ceritanya angkatan atas pedekate sama juniornya :D
Jaman saya diospek
Jaman masih kribo :D

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain




Share:

Wednesday, July 29, 2015

Alpen Dalam Bingkai Foto

Ibex - kambing gunung di pegunungan Alpen

Eisenerz Hochblaser - (Agustus, 2015)







Ramsau am Dachstein - Gütennberghaus (Juli, 2015)
Zigzag, 1.900 m asl 

Guttenberghaus in Ramsau am Dachstein (1914) at 2.164 m

His name is Mingmar, came from Nepal and work in this huts since 2 months a go. I hope someday I can visit Kathmandu and Khumbu

Can you see the goat? They lived in a hill of the Alps, I tooked this photo in around 2.250 m asl
Hölltallsee (Silberkar see) 


Rossing Silberkarklamm

Bunny in Lärchbodenalm 

Bee and flower 

Flag which guide you home



Bloom in summer 

Hill between Sinnabel and Essenstein, 2.200 m asl

Silberklamm


Großglöckner Alpen Highway (Juni, 2015)
Großglöckner Overview


Profil Großglöckner 

Füscher Torl


Indonesian Flag at Füscher Torl


Serpentine from Füscher Torl

Serpentine to Heiligenblut



Hochtor (7.9 degree C)


Grüner See (April, 2015)
Hochswab as a background


Me at Hochswab background


Grüner See

Camp stove


Bench before the water level increase


Grüner See

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain





Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *