Tiga orang berjalan di pinggir sungai untuk menangkap ikan. Di tengah perjalanan, mereka menemukan ikan yang sedang terperangkap dalam jebakan ikan. Mereka melepaskannya, dan tiba-tiba ikan itu berubah menjadi Aquarius, Dewa(i) Hujan. Aquarius berjanji akan mengabulkan tiga permintaan untuk ketiga orang itu. Mereka harus memilih, emas untuk 10 tahun, perak untuk 100 tahun dan besi untuk selamanya. Aquarius pun mengarahkan telunjuknya ke sebuah gunung, dan seketika jadilah gunung itu menjadi gunung emas, gunung perak dan gunung besi.
Legenda Aquarius. Foto diambil di Prabichl, salah satu tempat terbaik untuk ski di Austria (foto koleksi pribadi)
Aquarius dan kereta tambang. Lukisan Aquarius banyak dijumpai di antara kota Vordernberg dan kota Eisenerz (foto koleksi pribadi)
Orang pertama memilih gunung emas, dan dalam waktu singkat dia menjadi orang kaya dan bergelimang harta dan anggur, akhirnya dia meninggal tidak lama setelah itu. Orang kedua mengalami nasib yang sama, bergelimang harta sehingga akhirnya dia harus kembali bekerja. Berbeda dengan orang ketiga, dimana dia yang memilih gunung besi memang harus berupaya berat di awal masa kerjanya, namun akhirnya dia dan keturunannya mendapatkan hasil yang banyak hingga saat ini. Dan, gunung besi itu bernama Erzberg (erz=bijih, dari bahasa Inggris "ore" , dan berg=gunung). Gunung itu terletak di kota Eisenerz (eisen=besi, erz=bijih), yang terletak 30 km di Utara di kota Leoben, tempat saya tinggal.
Erzberg saat winter (foto koleksi pribadi)
Erzberg merupakan tambang besi open pit terbesar di Eropa Tengah, dan sudah ditambang sejak jaman Romawi. Tambang ini juga merupakan asal mula berdirinya pabrik peleburan besi "voestalpine" (serupa dengan Krakatau Steel namun milik Austria), yang menjadi cikal bakal Montanuniversität Leoben yang dibangun pada tahun 1830. Pabrik pengolahannya berada di Donawitz, yang berjarak hanya 10 menit dari kampus Montan. Karena Erzberg inilah, kota Leoben menjadi cikal bakal kampus pertambangan dengan reputasi yang sangat baik.
Montan, merupakan kampus yang memiliki tradisi yang sangat kuat di bidang geologi, pertambangan dan perminyakan. Glück Auf adalah salam yang diucapkan hampir di semua negara berbahasa Jerman, ketika dua orang penambang bertemu, dengan harapan mereka akan mendapatkan hasil tambang yang banyak di hari itu. Glück Auf juga tertulis di bangunan utama kampus, dimana hingga saat ini, budaya Leder Sprung dan Philistrierung masih dijalankan.
Leder Sprung adalah seremoni penambang jaman dahulu, dimana mereka harus melompati sebuah bendera kulit, sebagai tanda solidaritas sesama pekerja tambang ketika mereka direkrut dalam sebuah komunitas tambang. Mereka mengenakan Berg Kittel, sebuah setelan baju berwarna hitam, pakaian pekerja tambang abad 18 dulu. Di Leoben sendiri, mahasiswa masih menggunakannya untuk mengikuti beberapa ujian, terutama jika ujiannya lisan maupun ujian akhir kelulusan. Setelah kelulusan, mahasiswa Leoben melakukan seremoni menyanyikan lagu-lagu pekerja tambang jaman dulu, sambil mahasiswa yang lulus, diangkat oleh dua orang teman dekatnya, kemudian orang ketiga men-"jedug-jedug" kan punggung mahasiswa yang lulus tersebut ke sebuah papan besi di bawah tulisan Glück Auf. Setelah itu, mahasiswa diarak ke tengah kota dengan iring-iringan pemusik dan diarak di atas kuda sampai hauptplatz, kemudian si wisudawan harus berorasi sambil memeluk patung Bergmann, kemudian melompat dari patung itu ke kolam.
Budaya ini juga saya alami ketika saya lulus sarjana dari Bandung, istilahnya adalah penon-him-an.
Ledersprung lazim dilakukan di daerah yang memegang budaya tambang di negara berbahasa Jerman. Gambar di atas adalah ledersprung di Voitsberg saat perayaan Barbarafeier (www.kleinezeitung.at)
Bergparade atau parade tambang, memperingati ulang tahun Montanuniversität Leoben pada Oktober 2015 lalu (http://175jahre.unileoben.ac.at/de/4914/)
Hauptplatz Leoben menyambut perayaan Natal dan tahun baru
Kampus ini diinisasi oleh Kaisar Erzherzog-Johann, seorang Kaisar yang menjabat di Provinsi Styria. Kaisar ini sangat mencintai ilmu pengetahuan, sehingga disaat dia menjabat, dia membuat kampus Montan di Leoben dan TU Graz. Patung dari Kaisar ini bisa dilihat di Hauptplatz kota Graz, dimana patungnya diapit oleh empat patung lain. Empat patung tersebut menggambarkan empat sungai besar yang melintasi provinsi Styria, yaitu sungai Mur, sungai Drau, sungai Enns, dan sungai Sann.
Ptung Erzherzog-Johann dikelilingi 4 patung lain. Patung ini bisa dikunjungi di Hauptplatz (pusat kota) Graz (sumber: wikimedia.org)
Dan, untuk menutup sejarah Leoben ini, saya ucapkan
Glück Auf
Andy Yahya Al Hakim
Penulis adalah mahasiswa Doktorat bidang Geologi di Montanuniversität Leoben sejak 2015 yang lalu. Penulis mempunyai hobi beraktivitas di alam dengan bersepeda dan aktif menulis di blog edukasi andyyahya.com dan anakbertanya.com