Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Wednesday, March 29, 2017

Clausthal dan endapan tembaga "Kupferschiefer"

update 6-12-2017
Field trip guidelines (in English) on Sankt Andreasberg district by Wilfried Ließman

Kalau TU Freiberg adalah akademi tambang tertua di dunia (1765), maka TU Clausthal nguntit sedikit di belakangnya (1775). Oh ya, TU itu singkatan dari Technische Universität, kira-kira terjemahannya universitas teknik atau mungkin institut teknologi. Keduanya berada di Jerman, yang satu di Jerman bagian Timur (Freiberg), sedangkan Clausthal di tengah. Uniknya, sekolah tambang berkembang karena komoditi tambang yang berada tidak jauh dari kota tersebut. Kalau di Leoben ada tambang besi eisenerz Erzberg, di Freiberg ada tambang perak yang ada sejak abad ke 13 (salah satunya Reiche Zeiche), sedangkan TU Clausthal berkembang karena adanya tambang tembaga dan logam dasar (Pb,Zn,Ag). Kali ini, saya ingin bercerita tentang tembaga, karena endapan tembaga di sini sangat unik dan berbeda dengan endapan yang ada di Indonesia.
endapan kupferschiefer

Rammelsberg, adalah tambang terbesar di dekat Clausthal, yang sejak 1990-an diresmikan sebagai cagar budaya oleh UNESCO. Tambang ini berhenti karena cadangan nya yang sudah habis, dan saat ini, dioperasikan sebagai museum tambang. Di tambang ini, endapan tembaga berbentuk endapan stratiform, coba bayangkan kue lapis, bentuknya memanjang. Nah, ada istilah yang berkembang di ilmu geologi ekonomi. Karena bentuknya yang memanjang atau stratiform dan komoditinya adalah tembaga, maka ada yang menyebut endapan ini adalah sediment-hosted stratiform copper. Ilmuwan lain menyebutnya sedex atau sedimentary exhalative, dan menganalogikannya sebagai endapan yang terbentuk karena aktivitas black smoker atau white smoker di saat pemekaran lantai benua. Ada lagi yang menyebut sebagai kupferschiefer (kupfer= copper = tembaga, schiefer = schist = sekis), karena tembaga seperti berlapis-lapis di sekis.
museum tambang di St Andreasberg 
galena atau bleiglanz

Kupferschiefer type, bukan hanya ditemukan di Rammelsberg-Harz Mountain (Jerman) , namun endapan ini cukup luas, mencakup Utara Jerman, Polandia hingga ke bagian timur Inggris. Karena karakteristik endapan ini yang stratiform atau berlembar/ berlapis, cadangan tembaganya tidak besar, dibanding endapan tembaga lain seperti porfiri atau tembaga di Central African Copper Belt (Zambian copper belt, Congo Copper Belt). Di Indonesia, endapan sedex (sedimentary exhalative) ada di Dairie, Sidikalang (Sumatera Utara). Disana, komoditi utamanya adalah seng, timbal, yang diekstrak dari sfalerit dan galena.
sebaran endapan tembaga stratiform. sumber: Hitzman et al., 2010 - Economic Geology

Selain ditambang karena tembaganya, endapan logam dasar (base metal - Pb, Zn) secara otomatis akan berasosiasi pada endapan kupferschiefer ini. Di awal bulan Maret 2017 ini, saya mengunjungi 3 tambang bawah tanah di Harz Mountain dan 1 "tempat cangkruk" para penambang di daerah ini. "Tempat cangkruk" alias tempat nongkrong para penambang ini sangat eksklusif buat saya. Mereka rata-rata adalah kolektor mineral yang secara swdaya mengumpulkan semua mineral di dunia secara alfabetis dan mengelompokkannya sesuai grup (oksida, sulfida, sulfosalt, hidroksida, natif, dsb). Koleksi mineralnya (dan juga batuannya) memang tidak se-elit museum mineral di Freiberg (Terra Mineralia), namun untuk hitungan swadaya penambang, ini sudah wah sekali. Mereka mempunyai beberapa mikroskop, laci dan lemari penyimpanan mineral, menurut saya, mereka sangat profesional. Saya diberikan buku panduan tambang (bisa didownload disini), yang menandakan mereka paham tidak hanya tentang histori, namun juga tentang geologi mineralogi . 
kupferschiefer dan dolomit/kuarsa (?) 
mikroskop polarisasi dan binokuler 
yang belajar geologi pasti tahu diagram ini 
sekelumit koleksi mineral sesuai grup dan klasifikasinya 
tempat cangkruk para penambang

Saya berkesempatan menambah koleksi mineral saya. Saya membeli kupferschiefer dari Rammelsberg, tebak berapa harganya?  Sukarela. Saya lihat beberapa kawan membeli bongkah besar dan memberi uang 10 euro, saya harus legowo memilih ukuran yang kecil saja. Maklum, semua koleksi mineral saya suatu saat akan diboyong dari Leoben ke Indonesia, kalau terlalu besar, bisa berat di ongkos.
pintu masuk tambang




Kembali ke tambang tembaga dan logam dasar. Semua tambang di pegunungan Harz (Rammelsberg, Sankt Andreasberg, dll) ditambang dengan tambang bawah tanah, mengikuti arah vein atau urat. Endapannya kadang berbentuk banderz (band=banded=berlapis, erz=ore=logam), kadang berbentuk masif. Di dalam tambang, terdapat roda yang sangat besar (diamater lebih dari10 meter), yang digunakan untuk memompa air dari dalam tambang ke luar, serta untuk keperluan kelistrikan. Karena batuannya sangat keras, di beberapa segmen terowongan tidak memerlukan penyanggaan. 
video kegiatan penambangan bawah tanah dan suasana di museum tambang

Tambang yang saya datangi bernama Grube Samson di kota Sankt Andreasberg, sudah beroperasi dari tahun 1500-an. Tambang berhenti di tahun 1900-an, sekarang beberapa sudah menjadi museum. Jikalau ada penambangan, hanya dilakukan oleh personal saja. Overall, museum tambang ini sangat tertata, memang jauh lebih kecil dibanding museum tambang batubara yang pernah saya datangi di Fukuoka, karena di Jepang, tambang bawah laut ini dulunya dioperasikan oleh perusahaan tambang besar, yaitu Mitsui Miike. Museum ini sama menariknya dengan tambang perak Reiche Zeiche di Freiberg. 


Sepertinya Indonesia sudah menuju ke arah yang sama. Bekas tambang batubara bawah tanah di Sawahlunto Sumatera Barat) sudah dijadikan kota tambang yang indah dengan beberapa museum yang dilengkapi informasi yang komplit. Dengan banyaknya sarana informasi tersebut, masyarakat umum bisa ter-edukasi, bahwa menambang itu bukan hanya tentang mengambil endapan dari dalam bumi dan mengolahnya, namun juga harus memikirkan kondisi di akhir penambangan. Bisa dengan membangun museum jika itu tambang bawah tanah, bisa dijadikan kolam budidaya atau wisata jika itu tambang tanah liat di pabrik semen, atau juga bisa di reklamasi untuk hutan produksi. Semoga kita sama-sama belajar untuk maju.

Glück auf!!!!!



Share:

Thursday, March 16, 2017

Memperpanjang Masa Berlaku Paspor di KBRI Austria

1. Paspor bisa diperpanjang paling cepat 6 bulan dari masa habis berlakunya paspor. Misalkan paspor kita akan kadaluarsa 1 Agustus 2017, maka paling cepat paspor dapat diperpanjang masa berlakunya sejak 1 Februari 2017

2. Bawa kelengkapan berikut:
- pas foto biometrik standar EU 3 lembar terbaru
- copy meldezettel atau keterangan domisili di Austria
- copy aufenthaltstitel atau kartu ijin tinggal
- paspor yang akan habis masa berlakunya
- akta lahir yang sudah ditranslate ke bahasa jerman dan dilegalisir (saya sudah bawa tapi ternyata tidak diperlukan)

3. Biaya pembuatan paspor baru 48 lembar sebesar 25 EUR. Karena kami berdomisili di Leoben, sehingga kami meminta untuk mengirimkan paspor ke alamat kami. Jasa EMS sebesar 10 EUR

4. Mengisi aplikasi 3 lembar yang disediakan di KBRI Austria, seperti data diri, orang tua, nomor darurat yang bisa dihubungi di dalam negeri/ luar negeri. Isian dokumen tidak banyak, bisa diselesaikan dalam 15 menit

5. Proses perpanjang paspor hanya 2 hari. Dokumen kami serahkan hari Senin , di hari Rabu siang kami sudah mendapatkan paspor baru di kotak surat kami via EMS

6. Paspor lama akan di beri stempel CANCELLED, di beberapa halamannya (foto di bawah)

7. Paspor lama berwarna hijau tua, yang baru berwarna hijau kebiruan (foto di bawah)

8. Selesai
Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *