Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Saturday, November 25, 2023

Pengalaman Memilih Headlamp

Saya sendiri sering bingung Kebetulan saya pernah coba beberapa tipe headlamp dari Silva, Black Diamond, Petzl, Eiger dan Montbell. Dari beberapa merk itu, akhirnya bisa saya bandingkan beberapa fitur yang saya anggap penting buat memilih headlamp.

1. Lumens

Lumens adalah satuan internasional untuk menyatakan flux dari kecerahan cahaya. Semakin tinggi lumens dari headlamp, tentunya akan menjadikan cahaya yang keluar dari headlamp semakin cerah. Ilustrasi sederhana, 400 lumens akan setara dengan lampu bulb 40W. Semakin tinggi lumens, otomatis pemakaian baterai akan tinggi pula.

2. LED yang diperlukan

Berapa LED yang bisa menyala akan menentukan harga headlamp. Apa perlu dua, tiga atau lebih LED dengan warna pendar yang berbeda? Apa perlu ada LED yang berwarna merah yang bisa menyala? Lampu merah di headlamp digunakan untuk membaca peta di malam hari. Fitur ini akan membuat tidak ada informasi yang hilang, terutama ketika disinari cahaya terang putih atau kuning. Less blinding light. Polusi cahaya juga tidak ada dengan warna merah. Belum lagi kalau kita berada di daerah yang banyak serangga malam, bisa-bisa pada datang karena cahaya putih dari LED lampu kita.

3. Baterai
Ada headlamp yang menggunakan 1 buah baterai AA (contohnya eiger dan montbell), dengan baterai AAA 3 buah (umum di beberapa tipe, saya pakai Petzl Tikkina, Petzl Tikka, Black Diamond Storm).

Headlamp dengan 1 baterai AA biasanya menghasilkan kecerahan yang kecil, dipakai di tipe-tipe headlamp yang basic. Montbell yang saya pakai hanya punya 2 fitur cahaya: lampu putih dan kuning. Eiger versi ini lebih sederhana, hanya punya 1 mode lampu saja.

Pengalaman saya, baterai alkaline (misalkan ABC alkaline) menghasilkan durasi pemakaian baterai yang lebih awet dibanding baterai regular. Tapi ya tekor juga kalau terus-terusan beli, hehehe. Akhirnya saya beralih ke baterai rechargeable untuk semua barang lapangan saya, GPS, headlamp, dan juga peralatan mengajar (laser pointer). Hitungannya jadi lebih murah daripada terus-terusan beli baterai sekali pakai.


Fyi, ada tipe baterai zinc carbon (yang ada batang karbon di tengah), itu sekali pakai. Baterai rechargeable pakai tipe Lithium Ferro Phosphate (LFP). Waktu beli Petzl Tikka dan Tikkina, langsung otomatis dapat Duracell 3 buah di kotaknya. Saya masih ingat di kotanya juga ditawarkan juga dengan baterai rechargeable, oleh Petzl disebut Hybrid Concept. Saya belum coba, harganya mahal, hampir setara dengan headlampnya.

Baru sekarang nyobain Black Diamond Spot R. Sekilas lebih praktis, sama seperti mengecharge baterai dengan micro USB. Saya baca-baca, baterai lithium yang ditanam di versi R bakal lebih awet dibanding alkaline dan zinc carbon.


4. Strap

Nah, ini yang tricky. Ga semua headlamp bisa dilepas strapnya. Yang agak nyebelin waktu kotor dan sudah waktunya nyuci, kalau strap ga bisa dilepas dari headlamp, otomatis nyucinya sulit. Saya senang dengan Black Diamond Storm dan Spot karena bisa dilepas dari body headlamp. Strap Petzl dan Montbell ga bisa dilepas. Sebenarnya aman saja, karena headlamp biasanya punya seal penutup ke baterai, sehingga membuat lebih anti air. Bahkan ada yang mengklaim IP67.

Lama kelamaan, strap akan kendor dan bergelombang. Saya baru mengalami di Montbell setelah lebih dari 7 tahun. Petzl sudah 3 tahun masih aman. Saya belum pernah punya headlamp yang punya tali melintang di atas kepala, jadi engga bisa sharing pengalaman.

Ada beberapa headlamp yang pakai sistem strap tipis yang adjustable. Saya sendiri belum pernah make, jadi engga bisa comment.

5. Fitur lock
Fitur ini baru buat saya, walaupun sudah beberapa tahun yang lalu saya sempat lihat di beberapa tipe headlamp. Fitur ini membantu terutama ketika kita menyimpan headlamp di tas atau kantong, secara tidak sengaja tombol On/Off sengaja tertekan. Walhasil, lampu headlamp menyala sendiri, pas digunakan tinggal sedikit baterainya. Saya pernah mengalami sendiri seperti ini. Akhirnya dulu saya memutar posisi 1 baterai waktu tidak headlamp tidak digunakan, ketika akan dipakai baru diputar lagi. Balik lagi, ini cara saya dulu, bisa cocok atau engga ke orang lain.



6. Di kepala, helm, atau tangan?
Pemilihan ini terutama kalau kita menggunakan untuk keperluan yang khusus, misalkan untuk menjelajah gua (caving), maka fitur untuk bisa mencantumkan headlamp di helm penting. Buat trail runner, ada fitur waist Light yang dislempangkan di depan dada. Waist lamp menerangi jalan trail kita, headlamp memberikan pandangan luas ke depan.

Saya pernah gunakan headlamp yang dicantolkan di helm (saya lupa nitecore atau fenix) dengan baterai di bagian belakang sewaktu masuk ke dalam tunnel. Baterai tidak terlalu berat kok, sinar yang dihasilkan juga terang sekali. Namun fiturnya tidak banyak, seingat saya hanya mengatur 3 jenis kecerahan dan 1x blinking, saya sendiri lupa seri apa yang dulu saya pakai.

7. Nice to have
Di dalam tenda, beberapa kali saya kesulitan mencari headlamp sewaktu lampu tenda sudah dimatikan. Tidak dengan Petzl yang punya lingkaran fluorescence yang akan berpendar beberapa waktu di kondisi gelap. Petzl juga menawarkan peluit SOS di beberapa tipe headlampnya. Menarik.


Indikator baterai yang menunjukkan berapa lama lagi baterai bisa bertahan juga fitur tambahan yang bisa dipertimbangkan ketika memilih headlamp. Fitur ini biasanya bukan di headlamp yang menawarkan fitur basic dan yang saya maksud fitur nice to have.

8. Semua akan rusak pada waktunya
Karet adalah bagian yang paling tidak bisa ditunda keroposnya. Sepatu, tombol headlamp, karet GPS, sudah pernah saya rasakan kronis pelan-pelan karena umur. Tombol Black Diamond Storm saya keropos setelah 10 tahun saya pakai. Tombol GPS Garmin Etrex 30 saya umurnya lebih pendek, mungkin 5-6 tahun sudah keropos. Itulah waktunya lem biru, lempar beli baru, cobain model alat yang baru, hehehe...

9. Perhatikan Safety
Saya belum pernah punya pengalaman punya headlamp atau senter lebih dari 400 lumens. Pernah sekali di mode yang paling terang, ga sengaja melihat ke arah cahaya headlamp. Terang bukan main dan bikin flash blindness. Bekas cahayanya masih ada di mata. Jadi, hati2 ya, jangan pernah mengarahkan headlamp ke mata lawan bicara.

Hampir headlamp pasti punya fitur untuk menaik turunkan body-nya, kecuali yang permanen dan harus dicantolkan di helm. Jangan terlalu datar dan menyorot lawan bicara ya.

Ini pengalaman saya, bisa cocok dengan pembaca, bisa juga berbeda.

Bhinneka Tunggal Ika, apapun headlampnya, asal dibawa jalan kemana.


Kala hujan sore-sore di Padasuka,
AYAH

Share:

Monday, November 13, 2023

Mulia di hadapan Yang Maha Kuasa

 Minggu, 12 November 2023


Jam menunjukkan pukul 14.15, tapi kami belum sampai rumah sepulang dari kondangan. Saya dan istri memutuskan untuk mampir di Masjid di Jl Mangga, tempat warung timbel favorit.

Setelah sholat Dhuhur, karena sudah mendekati waktu Ashar, kami tinggal dulu, sambil nunggu Adzan. Saya ke luar masjid, duduk di plataran.

Pandangan saya tiba-tiba tertuju ke Bapak-bapak paruh baya bersepeda dengan kopiah. Di boncengan belakang ada dus, barang dagangan. Bapak itu memegang siang sepeda dengan tangan kiri saja, beliau tidak mempunyai tangan kanan.

Sesampainya di Masjid, sepeda tua itu diparkir,  beliau ke toilet lalu mengambil wudhu. Saya yang penasaran dengan barang belanjaannya menanyakan sebelum beliau masuk masjid.

"Tisu dan kanebo, Aa'"

Untung saya masih nyimpan uang di sela-sela STNK. Akhirnya saya beli kanebo kuning karena iba.

"Hatur nuhun, Aa", sambil beliau bajakan doa keselamatan ke saya.


Bapak itu tidak memelas dan meminta, tapi tetap berjualan untuk menyambung kehidupan. Yang buat perasaan saya campur aduk, beliau yang tidak mempunyai tangan kanan, masih bisa tersenyum waktu dibeli kanebonya. Beliau masih bisa mengayuh sepeda ke masjid sebelum adzan.

Bagaimana dengan kita?

Di depan mimbar Masjid, saya bersebelahan dengan beliau. Beliau berterima kasih sekali lagi karena dagangannya dibeli. Makin campur aduk perasaan. 

Beliau lanjut solat takhiyatul masjid, lanjut solat sunnah.

Tidak terasa, ternyata beliau yang mengingatkan betapa banyak nikmat kemudahan yang saya terima, yang lupa saya syukuri. Pesan Allah ke saya sederhana, tapi membekas ke saya.

Kapan kamu melangkah ke masjid sebelum adzan
Kapan kamu bersyukur punya tubuh yang sempurna
Kapan kamu bisa tenang, karena masih ada uang yang bisa kamu sisipkan di antara lipatan STNK

Perasaan saya kacau di depan mimbar masjid. Gusti.... ampuni hamba.

Dengan segala keterbatasan beliau, masih bisa datang ke masjid, bahkan sebelum adzan. Apa kabar kita?

---

Setelah sholat, hati saya jadi lebih tenang. Saya ceritakan hal ini ke Vidya, seperti biasa akhirnya plong ganjalan saya.

Sebelum pulang, beliau bertemu saya lagi, sekali lagi, beliau menundukkan badan dan berterima kasih. Beliau, yang saya tidak tahu namanya, tinggal di Laswi. 

Terima kasih Pak penjual kanebo dan tisu, berkat Bapak, saya jadi ingat untuk banyak bersyukur. Bapak, bisa jadi jauh lebih mulia dibandingkan kami yang dicukupkan segalanya. 

Semoga bisa menjadi pengingat yang baik bagi yang membaca.

AYAH







Share:

Friday, September 1, 2023

Menulis tentang diri sendiri

Hidup ibarat menulis perjalanan hidup. Tulisan yang kita tulis, itu semua untuk diri sendiri.

Tulisan itu bermacam-macam bisa dari tingkah perilaku kita, bisa dari tutur kata kita, ataupun tulisan yang kita goreskan di sepanjang hidup kita. Tulisan itu tidak selamanya harus terangkai dalam huruf dan kalimat di papan putih bertuliskan tinta hitam. Apa yang dilihat orang, itulah tulisan kita.

Orang lain membaca tulisan itu dari tingkah laku kita tutur kata ataupun apa yang dapat dibaca dari kita. Di zaman yang serba cepat ini, history atau masa lalu kita sangat mudah dicari oleh orang lain. Seperti itu pula dengan Tuhan mencatat amal dan semua tindakan kita. Kalau netizen saja mudah untuk mencari masa lalu kita, apalagi Tuhan?

Tanpa harus ada Artificial Intelligence yang diciptakan manusia, Malaikat Roqib dan Atid Udah mencatat semua tindakan manusia Semenjak dia lahir sampai dia mati. Tulisan hidup kita sudah sangat lengkap.

Tugas manusia adalah menulis tulisan yang baik. Ketika tulisan tersebut ada yang salah, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya sebelum waktu untuk menulis tersebut habis. Sama seperti Ketika seorang guru memberikan ujian Kepada muridnya. Guru tersebut akan menilai hasil tulisan tersebut, Baik sudah cukup atau kurang.

Ada yang sudah mempersiapkan ujian dengan sangat baik. ada juga yang belum siap sehingga tulisan yang dia buat, hasilnya seadanya saja.

Kalau hidup kita, dari lahir hingga kita mati adalah tulisan kita sendiri, Apakah kita akan menulis hal yang buruk tentang kita sendiri? 
Kemarin kita sudah menulis;
Hari ini kita sedang menulis; 
Besok pun mungkin kita masih akan menulis.

Tulisan itu yang akan kita baca, atau orang-orang sekitar kita yang akan membacakan untuk kita. Semoga tulisan kita, adalah tulisan yang baik. Tidak hanya baik untuk diri kita sendiri, tapi juga bermanfaat untuk orang lain.


Share:

Thursday, June 15, 2023

Sentilan Halus, Tanda Kasih Sayang

Pertengahan Juni 2023, jam 3.45 waktu lokal di Tashkent, di ketinggian entah berapa

Sekitar Juli 2022, saya dikenalkan oleh salah seorang Dosen dengan seorang pengusaha Indonesia keturunan Arab. Pengusaha ini memberikan saya tugas untuk melakukan review di beberapa lokasi tambang di Kazakhstan yang ditawarkan kepada beliau. Keputusannya: data eksplorasi perusahaan ini sudah cukup atau tidak.


Iterasi hampir 10 bulan sejak Juli 2022 sampai sekarang, tiap bulan ada dokumen yang di review, saya diminta untuk mengerjakan hal yang sama untuk tambang beliau di Kalsel, sampai akhirnya di bulan April, saya dikontak.
"Pak Andy, apa bisa kita kunjungan lapangan dan meeting di Almaty? Kira-kira awal Juni kita berangkat."

Saya yang tidak tahu menahu dimana itu Almaty, mengiyakan saja, mumpung  jadwal memang sedang tidak padat.
Qodarullah, akhirnya saya pertama kali merasakan terbang ke Tashkent, Uzbekistan, lanjut ke Almaty, Kazakhstan dengan Uzbekistan Airways. Seumur-umur, baru kali ini naik pesawat di kelas bisnis. 1E, kursi terdepan. Yang awalnya kami pergi berdua, ternyata rekan beliau, mantan Menteri, juga ikut serta. Wakil pemerintah.

Sore nanti, di jadwal kami bakal meeting dengan salah satu perusahaan emas: masih eksplorasi, ditawarkan ke Bapak pengusaha ini untuk diakusisi. Sebelum terbang tadi malam, beliau cerita sudah tanda tangan NDA, semua.data boleh saya review. Beberapa dokumen saya paham, terutama yang berbahasa Inggris. Yang tertulis Kazakh, nyerah. Pakai google translate membantu namun ga banyak.

4.02 waktu Tashkent, pesawat siap-siap landing

Sempat nanya kapan waktu landing ke pramugari, ternyata engga ada yang muslimah. Mungkin nanti kalau sudah landing, menunggu pesawat ke Almaty, saya baru solat subuh. Sambil menunggu landing, Bapak pengusaha ini membuka tabletnya, mengaji. Alif Lam Ro'.

Jegerr... di langit ga ada hujan ga ada petir, diingatkan dengan cara seperti ini: kapan mengaji? Selama ini saya ternyata sibuk urusan duniawi, mengaji terakhir beberapa minggu lalu waktu menunggu waktu sebelum sholat Jumat.
Bohir minyak, mungkin ga lebih 1% dari komunitas di Indonesia, yang memberikan saya dan keluarga nafkah, sampai hari ini masih mengaji. Lha saya, yang masih belum jadi apa-apa, mengajinya baru saat sempat saja. Ampun ya Allah... Terima kasih remindernya ya Allah... Ternyata ada nikmat yang jauh lebih mulia yang diberikan Allah: masig disayang Allah dan diingatkan dengan cara lembut.

Share:

Friday, March 17, 2023

Logam kritis dari Meratus

Sebelum puasa tahun 2023!

Dari dulu, saya memang ingin sekali untuk datang ke Meratus, alasannya ga jauh-jauh dari mineral dan pengen tahu bentukan karstnya. Oke, kita obrolkan dulu yang pertama: mineral. Di Kalsel, kita sudah banyak dengar penambangan intan di endapan plaser nya, tapi seberapa banyak yang tahu, ada komoditi yang disebut dengan Platinum Group Minerals (PGM). Mineral ini, tersusun oleh 6 unsur utama yang digolongkan dalam precious metal: Pt-Pd-Rh-Ru-Os-Ir ; kadang-kadang digabung dengan Au-Ag.

PGM sudah beberapa kali dilaporkan keterdapatannya di Meratus, terutama berhubungan dengan endapan plaser hasil pendulangan warga. Mereka menjumpai mineral mempunyai densitas lebih berat dari emas, namun masih ada di bagian tengah dulang mereka. Mineral ini kemudian dipelajari oleh peneliti Badan Geologi Jerman (BGR) dan peneliti dari Kanada, dan mereka sudah mendeskripsikan nama mineralnya, sebelum tahun 1990an. Indonesia terlambat jauh sekali untuk urusan seperti ini.

Akhirnya tahun 2022 lalu saya menulis proposal, mengajak partner dari Belanda dan Austria, karena mengidentifikasi PGM tidak bisa dilakukan di Indonesia. Akhirnya sebelum masuk puasa, akhirnya saya bisa ke lapangan untuk mengumpulkan data. Alasan lainnya, kalau sudah masuk atau lewat bulan puasa, mengatur keuangan di kampus ini susah betul. Akhirnya di sela-sela minggu UTS, saya dan 1 mahasiswa S2 saya pergi ke sebuah tambang emas yang berlokasi di pegunungan Meratus, Kalsel. 

Perjalanan ke perusahaan ini lebih cepat ditempuh dari Balikpapan, dibandingkan dari Banjarbaru. Dari Balikpapan, kita menyeberang Teluk Balikpapan dengan speedboat, dilanjutkan dengan perjalanan darat ke site. Perusahaan yang saya datangi saat ini sedang melanjutkan kegiatan eksplorasi yang sudah diiisiasi sejak 1988 yang lalu, dan sudah mengantongi izin tahap operasi produksi. Seperti inilah karakteristik eksplorasi, perlu dana yang tidak sedikit dan memerlukan waktu yang lama. Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mengurangi aspek kegagalan yang lebih besar saat dilakukan penambangan. Ibarat kalau langsung hajar tambangnya, itu sudah mirip dengan judi: bisa untung besar sekali atau rugi besar. 

Penelitian saya kali ini berfokus pada mineral PGM dan yang mungkin ikut di batuan-batuan ultrabasa. Perusahaan ini cukup kooperatif dan penyambutannya juga sangat hangat. Makan siang dan malam di coreshed sudah jadi keseharian, makanannya enak-enak juga. Beristirahat dan makan di camp eksplorasi pun ga kalah enaknya. Flora dan fauna nya juga berkesan.  

Hal yang saya lakukan ini bertujuan untuk mendokumetasikan kemungkinan keterdapatan logam PGM yang ada di Meratus, karena biasanya endapan PGM akan berhubungan dengan batuan ultrabasa dan ofiolit. Sampling nya sudah, makan enaknya sudah, mari kita lanjutkan risetnya!!!

Burung yang saya engga tahu jenisnya bertengger di atas pohon setelah turun hujan. Saya suka perpaduan warnanya. Camp Haraan

Pelabuhan Semayang, Teluk Balikpapan
Belalang tempur

Dilarang menambang secara illegal
Bekas penambangan emas illegal di area Meratus yang sudah dibubarkan oleh aparat
Saya bersama tim eksplorasi Pelsart Tambang Kencana. Ki-ka: Aji, Irwandi, Satya,Gunawan, Iman, Bang Jon, saya, Kang Nano, Galih, Kemal, maaf Pak saya lupa namanya, Tofan
Usulan logam kritis yang dirumuskan oleh ESDM. Lihat, ada PGM disana
Judul penelitian yang didanai pihak Belanda melalui Bandoengse Technische Hoogeschool Fonds (BTHF Grants) Tahun 2022
Tulisan yang menjadi penyemangat untuk ke Meratus


Share:

Tuesday, November 8, 2022

Menceritakan Dunia kepada yang Tak Sempat Melihat

Manusia adalah makhluk pembelajar: dia tidak tahu, dia belajar. Di 2022 ini, saya jadi belajar tentang teman-teman yang ada di sekitar kita, mereka yang belajar tanpa menulis.

Paling tidak ada dua jenis: low vision dan total blind. Mereka yang low vision masih dapat melihat cahaya yang datang, terang gelap, ada juga yang mulai mengalaminya ketika sudah beranjak dewasa karena penyakit atau penyebab lain. Total blind, tidak bisa sama sekali, mendapatkan informasi dari penjelasan yang diberikan: suara, meraba, indra penciuman atau membaca dari Braille.

Tahun 2022 ini jadi kesempatan saya bisa berinteraksi lebih dengan penyandang disabilitas sensorik netra karena mendapat dana pengabdian masyarakat dari LPPM ITB. Ada kesempatan membuat Braille, video dengan text untuk disabilitas tuna rungu dan wicara, serta beberapa koleksi yang dapat disentuh. Pada 31 Oktober 2022, pekerja sosial dari Sentra Wyata Guna, memberikan pelatihan kepada pemandu Museum Geologi. Beberapa koleksi seperti Gajah Blora, Ametis, globe dan koleksi di ruang sumber daya mineral juga dibuatkan Braillenya.
Acara yang dihadiri 102 peserta ini memberikan kesempatan untuk kita, yang diberi anugerah yang sempurna, untuk mengetahui bagaimana memperlakukan rekan-rekan yang disabilitas netra. Cara mengajak berjalan, menaiki anak tangga, duduk di kursi juga diajarkan di kesempatan itu. Kesetaraan dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan yang baik, moga2 bisa terus membaik dari waktu ke waktu, terutama untuk para teman-teman di sekitar kita yang tak melihat.

Share:

Wednesday, March 2, 2022

Kalender Konferensi Geologi dan Geosciences 2022

Geoscience events 2022

sumber: https://www.iugs.org/calendar2022 akses 2 Maret 2022


January

26 January 2022
IUGS Energy Transition Series: Geothermal, online
Website: https://iugs60.org/energy-transition-series/

​26 January 2022
Inaugural Geodiversity Workshop - celebrating the International Geodiversity Day, online
Hong Kong Time (UTC+8:00): 19:15 – 19:30pm Registration, 19:30 – 21:50pm Presentations, Q&A
Registration form: https://forms.gle/PSD3B4dqc23X7Tyf7 (For those who can’t enter the registration form, please email your name, email address, wechat no(if any) and affiliated organisation to talk@rocks.org.hk)


February

11 February 2022
UN International Day of Women and Girls in Science 2022
IUGS interviews to women in geosciences to celebrate the day
Video interviews: https://iugs60.org/iugs-women-in-geoscience-event/


28 February - 4 March 2022
International Geomorphology Week
Website: http://www.geomorph.org/international-geomorphology-week-2022/


March

16 - 18 March 2022
77th IIUGS Executive Committee Meeting, Paris, France

20 - 22 March 2022
36th IGC - International Geological Congress, online
Website: https://36igc-virtual.in/

22 - 23 March 2022
International Mining Geology Conference 2022, Brisbane, Australia and online
Website: https://www.ausimm.com/conferences-and-events/mining-geology/

28 - 31 March 2022
16th SGA Biennial Meeting 2022
The critical role of minerals in the carbon-neutral future
Website: https://confer.eventsair.com/sga2022/ 

30 - 31 March 2022
Virtual Conference on Geoconservation by ProGEO SW Europe Regional Working Group, online
Website: http://www.progeo.pt/SW-Conference

31 March 2022
Global Rare Earths Summit 2022, online
Website: https://www.cityandfinancialconferences.com/event/97534b23-43a2-43af-a776-7926e5b735c9/summary

April

7 - 9 April 2022
New Mexico Geological Society Annual Spring Meeting & Ft. Stanton Cave Conference, Socorro, New Mexico, USA
Website: https://nmgs.nmt.edu/meeting/

May

1 - 5 May 2022
XX ICSMGE - International Conference on Soil Mechanics and Geotechnical Engineering 2022, Sidney, Australia
Website: https://icsmge2022.org/

5 - 6 May 2022
EUROGEO Conference 2022, Mytilene, Greece
Website: https://www.eurogeography.eu/conferences/lesvos-2022/

23 - 25 May 2022
16th International Congress of the Geological Society of Greece, Patras, Greece
Website: https://gsg2022.gr/

23 - 27 May 2022
EGU General Assembly 2022, Vienna, Austria
Website: https://www.egu22.eu/

29 May - 1 June 2022
7th World Conference on Research Integrity, Cape Town, South Africa
Website: https://wcri2021.org/

June

6 - 9 June 2022
Oxford Geoheritage Virtual Conference
Website: https://www.oxgvc.co.uk/

12 - 17 June 2022
COV11 - Cities on Volcanoes, Heraklion, Greece
Website: https://pcoconvin.eventsair.com/volcanoes11

​13 - 17 June 2022
NSS Convention 2022, Rapid City, South Dakota, USA
Website: https://nss2022.caves.org/

19 - 24 June 2022
3ECEES - 3rd European Conference on Earthquake Engineering & Seismology, Bucharest, Romania
Website: https://3ecees.ro/

20 - 23 June 2022
Energy and Climate Transformations: 3rd International Conference on Energy Research & Social Science, Manchester, United Kingdom
Website: https://www.elsevier.com/events/conferences/international-conference-on-energy-research-and-social-science

20 - 23 June 2022
5th Symposium of the Macedonian Association for Geotechnics, Ohrid, North Macedonia
Website: https://mag.net.mk/v-mag-symposium-28-30-5-2020/

27 June - 1 July 2022
FORAMS 2022 - International Symposium on Foraminifera, Perugia, Italy
Website: http://www.forams2022.it/

July

4 - 8 July 2022
ReSToRE 2 - Researching Social Theories, Resources, and Environment International Summer School, Dublin, Ireland
Website: https://www.icrag-centre.org/restore/

5 - 7 July 2022
DRT (Deformation mechanisms, Rheology, and Tectonics) International Meeting, Catania, Italy
Website: https://drt-society.org/catania-2021/

16 - 24 July 2022
COSPAR 2022 - 44th Scientific Assembly of the Committee on Space Research (COSPAR) and Associated Events, Athens, Greece
Contact: cospar@cosparhq.cnes.fr
Website: https://www.cospar-assembly.org/assembly.php

24 - 31 July 2022
18th International Congress of Speleology - UIS, France Savoie Mont-Blanc, France
Website: https://uis2021.speleos.fr/

August
14 - 26 August 2022
International Summer School "Madygen – 2022", South Tian-Shan, Kyrgyzstan
Website: https://geotianshan.org/en/expeditions/international-summer-school/

September

4 - 9 September 2022
3ECEES - 3rd European Conference on Earthquake Engineering and Seismology: a joint event of the 17th European Conference on Earthquake Engineering and the 38th General Assembly of the European Seismological Commission, Bucharest, Romania
Website: https://3ecees.ro/

​5 - 9 September 2022
WMESS 2022 - 8th World Multidisciplinary Earth Sciences Symposium, Prague, Czech Republic
Website: https://mess-earth.org/index.html

12 - 16 September 2022
10th IAG International Conference on Geomorphology, Coimbra, Portugal
Website: https://www.icg2022.eu/

12 - 17 September 2022
Man and Karst Conference, Custonaci, Sicily, Italy
Website: https://cirs-ragusa.org/blog/man-and-karst-2022/

17 - 21 September 2022
12th International Conference on Geosynthetics, Rome, Italy
Website: https://www.12icg-roma.org/

17 - 21 September 2022
47th INHIGEO SYMPOSIUM 2022, Les Eyzies in the Périgord region (France)
Website: http://www.inhigeo.com/france2022

19 - 20 September 2022
Global Conference on Geology And Earth Science, Hybrid Event | Paris, France
Website: https://geology.magnusconferences.com/

19 - 21 September 2022
Joint congress of the Italian Geological Society (SGI) and the Italian Society of Mineralogy and Petrology (SIMP), Turin, Italy
Website: https://geoscienze.org/torino2022/index.php/en/

28 September - 1 October 2022
5a Conferenza Alfred Rittmann, Catania, Italy
Website: https://www.conferenzarittmann.it/

October

23 - 28 October 2022
IAGS2022 - 29th International Applied Geochemistry Symposium, Viña del Mar, Chile
Website: https://iags2022.cl/

November

16 - 18 November 2022
3rd Triennial Congress of the Federation of Indian Geosciences Associations (FIGA), Dehradun, Uttarakhand, India
Download brochure: http://indiangeosciences.org/wp-content/uploads/2021/12/3rd_Triennial_Congress_FIGA.pdf

December

12 - 16 December 2022
AGU Fall Meeting 2022, Chicago, USA
Website: https://www.agu.org/Fall-Meeting/Pages/AGU22
Share:

Sunday, December 19, 2021

Annual Convention MGEI 2021: selesai sudah

Lega....

3 bulan bekerja bareng buat nyiapin Annual Convention nya MGEI, akhirnya berakhir 16 Desember yang lalu. Selama 3 bulan di masa pandemi, praktis komunikasi dilakukan secara virtual. Posisi saya di Bandung, dan teman-teman panitia yang tersebar di Jakarta atau di site di beberapa tempat di Kalimantan. Lega, soalnya kebetulan tahun ini saya diminta tolong buat jadi ketua panitia. Kuliah di semester ganjil cukup padat, jadi kudu bisa ngebagi2 waktu dengan pekerjaan dan keluarga. Selama 3 bulan ini, saya usahakan untuk rapat sebelum Maghrib, karena setelah Maghrib biasanya energi sudah habis, dan saya juga harus bantu membantu dengan istri untuk nyiapin makan malam dan beres-beres rumah.  
Buat yang penasaran, ini teasernya...

Acara ini sebenarnya rangkaian acara mulai dari Student Research Poster Contest, dilanjutkan dengan Workshop, virtual seminar dan  diakhiri dengan field trip. Kelihatannya sepele, acara webinar plus beberapa rangkaian acara, tapi bisa ngebuat saya tumbang sepulang dari ikut bantu teknis acara di Jakarta. Saya ga bekerja sendiri, karena tim yang bantuin banyak banget, dan saya bersyukur mereka mau meluangkan waktu saling back up ketika yang lain berhalangan.


Selain rangkaian acara di atas, diadakan juga rangkaian pemilu MGEI, untuk memilih ketua yang baru untuk tahun 2021-2024. Calon ketua di tahun ini cuma ada 1 orang, sehingga dengan aklamasi akhirnya ketua MGEI masih dilanjutkan oleh Pak STJ Budi Santoso untuk 3 tahun berikutnya. Tentang pemilu ini, kita harus mencalonkan orang lain untuk bisa menjadi calon ketua. Ada  yang menulis nama saya menjadi calon, tapi dengan kesibukan utama di pekerjaan dan keluarga, saya minta izin mundur dari proses pemilu.
 
Di webinar kali ini, panitia MGEI (terutama berkat bantuan dari Pak Zardi Dahlius) bisa menghadirkan salah seorang menteri. Banyak yang senang karena menteri tersebut hadir sebentar. Memang jadi lebih tricky berurusan dengan birokrasi, perubahan jadwal berlangsung secara mendadak, bahkan sampai H-5 menit dari acara. Bagaimanapun itu, inilah suka duka berkegiatan di bumi pertiwi. 


Selain menjadi ketua Annual, saya juga diminta untuk menjadi moderator di sesi Jeffrey Hedenquist dan Zhaoshan Chang. Buat yang berkutat dengan dunia pertambangan emas dengan komoditi epithermal dan porfiri, nama pertama sangat dikenal. Saya sendiri pernah bertemu dan berbincang sebentar waktu konferensi dari SGA diadakan di Quebec City, Kanada di tahun 2017. Waktu itu saya masih menjadi mahasiswa S3 dan mempresentasikan penelitian saya disana.
Waktu saya sedang aktif-aktif mencari sekolah S3 dulu, Zhaoshan pernah mengumumkan bahwa dia sedang mencari mahasiswa untuk meneliti Far South East di Filipina. Saya baca lowongan itu, namun ragu untuk mengapply lowongan itu. Zhaoshan, yang saat ini bekerja di CSM (Colorado School of Mines), dikenal karena keahliannya di bidang skarn. Ketika berkomunikasi dengan keduanya melalui email, kesan yang saya dapat, keduanya sangat sederhana dan tertata, terutama Jeff. Sampai sebelum manggung, Jeff masih mengemail saya secara personal untuk memastikan semua acara berjalan dengan lancar. 
Setelah sesi keduanya, moderator berhalangan, sehingga saya diminta untuk menggantikan. Sesi dari NHM (Pak Denny Lesmana, Pak Tomy Octaviantana), Agincourt (Pak Janjan) dan UGM (Pak Ferian Anggara) membahas tentang konservasi mineral dan keterdapatan REE di fly ash dan batubara. Istilah konservasi mineral, buat saya ambigu. Kalau dilihat dari bahasa, saya anggap turunan dari conservation, artinya menyimpan. Menurut turunan dairi UU, konservasi mineral artinya memanfaatkan yang berkadar rendah, sehingga tidak ada yang "mubadzir". Terlepas dari itu semua, maksudnya baik, menggunakan sehingga tidak dibuang. 

Buat yang ketinggalan mengikuti webinar, masih bisa menonton acaranya di Youtube MGEI di laman ini. Semoga tahun depan bisa offline, biar waktu coffee break bisa ngobrol2 dengan peserta lain. Kebetulan setelah acara, Mas Gayuh, ngontak saya, katanya ada foto2 lama waktu di Sentul. Waktu itu saya sempat mengisi acara dan membawakan tentang aplikasi Raman spektroskopi (bisa di download disini) untuk eksplorasi mineral. Setelah acara itu, saya akhirnya sadar, tidak semua teknologi terkini bisa digunakan untuk eksplorasi. Perusahaan, tentunya akan memilih asalkan 2 syarat terpenuhi: 1, murah, syarat kedua, murah. Hehe..



Behind the show, foto panitia di sekre dan the after party.




Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *