Conversations with the Earth

Sunday, May 30, 2021

Brunton Axis 5012: review dan perbedaan dengan kompas lain

Saya pernah menggunakan kompas: Silva, Freiberg, Brunton transit (tipe 5006, 5008, 5010),  dan sekarang saya coba memakai Brunton axis (tipe 5012). Keperluan saya, sebagai seorang eksplorer adalah penentuan kedudukan, azimuth, pengukuran sudut (klinometer, kemudian menentukan ketinggian dari suatu obyek), menentukan arah dan kemenerusan urat (misal pada urat kuarsa yang membawa emas). 

Untuk yang awam tentang penggunaan kompas geologi, tulisan saya yang ini mungkin dapat membantu membayangkan apa yang kami lakukan dengan kompas.

Kesulitan kompas Silva (bagi saya) adalah perlunya pemutaran pembacaaan derajat untuk pengukuran jurus dan dip. Saat ini banyak yang menggunakan kompas Silva, terutama di belahan dunia bagian Utara karena bahan kompas ini berbahan dasar akrilik dan tidak berbahan dasar logam. Karena ringan, biasanya kompas ini menjadi pilihan untuk mendaki gunung. Karena berbahan akrilik, sehingga tidak dingin saat dipegang di musim dingin, terutama ketika ski. 

Kompas Silva saat mengukur kemiringan lereng

Kompas Freiberg saya gunakan waktu saya kuliah di Austria, namun tidak digunakan di Indonesia. Kompas ini compact dan akurat, cuma harganya cukup mahal dan waktu yang digunakan untuk pengukuran lebih lama (buat saya, karena saya tidak terbiasa). Kompas Freiberg kadang disebut juga dengan kompas Breithaupt. 

Kompas Freiberg
(sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:FPM_compass_with_annotation_en.svg)

Kompas Brunton tipe 5006 dan 5008 mempunyai bagian yang sedikit menonjol di bagian bawah sisi kompas, sehingga pengukuran strike agak sulit pada kemiringan (dip) yang landai. Permasalahan ini bisa dengan mudah terselesaikan pada kompas Freiberg dan Brunton 5010 (kompas Brunton yang memiliki hinge inclinometer (bentuk membundar di bagian belakang kompas yang digunakan untuk pengukuran sudut). Sampai akhirnya, tipe baru Brunton keluar di pasaran, yaitu Brunton 5012 dengan fitur yang menurut saya optimal, terutama untuk keperluan eksplorer atau geologis di lapangan.

Brunton transit 5006. Foto almh Neli Iklima, sewaktu saya mengukur perlapisan di serpentinit di Pulau Obi. Perhatikan arah Utara yang sejajar dengan arah azimuth kompas ini. Bandingkan dengan foto berikutnya, dimana penunjuk arah Utara berubah di Brunton Axis 5012.

Perubahan bentuk kompas pada Brunton Axis: cermin tidak lagi digunakan, arah Utara penunjuk kompas berpindah ke sisi kanan dari kompas
Pengukuran strike dan dip pada bidang dengan kemiringan yang besar

Pengukuran strike dan dip pada lapisan dengan kemiringan yang rendah

Brunton 5012 ini sesuai dengan kebutuhan saya, dan perhitungan struktur dapat dilakukan dengan cepat. Pada tipe Brunton lama (5006, 5008, 5010), untuk mengukur strike kita perlu membuat garis pemandu dengan menggesekkan kompas atau menggores dengan pena/ pensil pada kertas yang ditempelkan pada clipboard. Hal ini memerlukan waktu dan ketelitian tinggi. Hal ini kemudian dimodifikasi pada tipe Brunton 5012, yang menurut saya menyerupai fitur dari kompas Freiberg.

Pengukuran pada struktur yang menggantung sangat menarik, karena hal ini tidak bisa dilakukan di tipe kompas geologi lain. Pada tipe lain, kita harus berhati-hati, karena kemungkinan menentukan arah strike dan dip dapat keliru. Dengan Brunton Axis, kita bisa menggunakan punggung kompas dan membentuk sudut lancip: strike dan dip langsung dapat diukur.

Pengukuran struktur pada bidang yang menggantung. Ilustrasi dari tanah liat dan blok kayu ini saya buat untuk menggambarkan lipatan, dimana dip dari perlapisan akan berubah secara bergradasi dari landai hingga terjal

Eyesight di Brunton 5012 dan menggantikan fitur lubang azimuth (yang menyerupai segitiga) yang biasa ada kompas geologi. Fitur ini digunakan untuk menentukan azimuth (bearing direction) dan klinometer. Masalah harga, kompas ini lebih mahal dibanding Brunton tipe biasa, namun masih di bawah kompas Freiberg. Saya sendiri puas dengan Brunton 5012 ini. Semoga bisa bertahan sampai saya pensiun. 

Ini ada beberapa video yang saya buat. Enjoy!

1) Mengukur azimuth dan sudut lereng

2) Mengukur sudut lereng dengan kompas geologi


3) Membandingkan kompas Brunton Transit, Brunton Axis, dan Silva untuk mengukur jurus dan dip
Supaya terbayang apa yang saya amati selama di lapangan, ini ada beberapa koleksi foto lama.
Perselingan batupasir dan batulempung di Kalikudu, Karangsambung
Perlapisan batunapal dan batupasir arenit (?) di Kalikudu

Perselingan napal dan batulempung, Karangsambung
Perlipatan pada lapisan batubara. Lihat di bagian kiri dip tegak, di bagian kanan terlipat hingga mendatar. Mahakam Ulu.
Perlipatan pada batulempung dan batupasir. Bantarujeg
Batu dinding, Mahakam Ulu.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar akan dimoderasi oleh penulis sebelum tayang. Terima kasih

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *