Conversations with the Earth

Tuesday, January 1, 2013

Edelweis di Punggung Papandayan


Di hamparan kehijauan,
diselimuti putih, sesekali kuning,
dingin menusuk di tulang, namun tak terasa,
hilang sambil mengagumi ciptaan Sang Penguasa


Cinta nan putih,
seputih belaian kabut yang menyelimuti bumi,
seputih belaian kapas dari pohon kapuk,
dan seputih kepulan asap yang menyeruak dari kepundan perut bumi

Edelweis itu abadi,
menyingkap indahnya warna hijau di lembah pegunungan,
memancarkan keindahan tak tergambarkan, kesucian, keabadian,
bahkan kata-kata pun tak bisa mewakili ketakjuban ku atas dia.

Tiada kata,
masih tidak ada kata yang bisa mengungkapkan indahnya ciptaanmu ya Tuhan,
saat Maha Segala-Nya menciptakan sang hawa dari tulang rusukku yang hilang,
Kamu


Kiss from Pondok Saladah, Papandayan (31.12.12)
Share:

0 comments:

Post a Comment

Komentar akan dimoderasi oleh penulis sebelum tayang. Terima kasih

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *