Conversations with the Earth

Saturday, August 8, 2015

Manusia(wi) Pernah Berada di Bawah


Update: 12 Agustus 2015, kutipan tulisan dari Pak Dasapta Erwin tentang originalitas saya cantumkan di bawah.
---------------------------------------
Dalam minggu ini, saya mendapati kejutan yang ga saya sangka, lokasi penelitian disertasi saya tidak hanya di teliti oleh dua orang, namun tiga orang. Awalnya ketika hanya dua orang yang sedang meneliti daerah itu, saya masih yakin bisa mempunyai karya yang berbeda dengan kompetitor ketika harus menulis publikasi internasional. Namun ketika ada satu orang tambahan lagi yang meramaikan lokasi penelitian dengan tujuan yang sama, merumuskan genesa dari lokasi yang sedang diteliti, resmi sudah persaingan menjadi sangat sangat sangat ketat. 

Betapa saya akhirnya merasakan atmosfer penelitian jaman dahulu merasuk ke dalam nadi saya, semua orang berusaha menjadi orang pertama yang menemukan sebuah teori..... Eurekaaaaa....

"Saya pasti bisa menyemangati diri saya sendiri", itu keyakinan saya. Walaupun ternyata mengucapkan itu mudah, namun ternyata melaksanakannya sungguh amat sangat super susah sekali. Sudah hampir satu minggu ini saya tidur lebih dari jam 2 pagi untuk memikirkan bagaimana saya harus membuat kemasan disertasi saya berbeda dengan kedua kompetitor saya. Kami mempunyai tujuan penelitian besar yang hampir sama, sampel yang kami teliti kemungkinan besar hampir sama, serta metode dan alat yang akan digunakan pun juga sama. Phiuh, gitar udah digenjreng sekenceng-kencengnya, musik juga, sepertinya saya stress.

Akhirnya saya merasakan, kalau tidak selamanya seorang motivator bisa memotivasi dirinya sendiri. Sangat manusiawi sekali ketika menghadapi masalah, kita merasa di bawah, dan susah untuk bangkit. Hal ini lah yang saya alami sekarang. Seminggu ini adalah titik terbawah saya, dan saya menghabiskan malam-malam ini untuk hal yang tidak bermakna,. Saya catat paling hanya ada satu hal yang bisa bermanfaat di begadang saya yang ga jelas: dari jam setengah 12 malam sampai jam 2 pagi menulis artikel untuk anakbertanya.com untuk menjawab pertanyaan anak setara SD atau SMP.


Untung saya dapat pembimbing yang sangat perhatian dengan saya, Prof Frank Melcher. "Andy, how many hundreds peoples working in Bushveld complex (Bushveld is an area in in South Africa which has well known mine deposits, and Melcher had conducted research about PGE), and until this day, we always found something new and an idea to conduct a further researchs."

Saya langsung semangat lagi untuk melanjutkan penelitian saya. Tapi itu hanya berjalan satu malam saja setelah saya ketemu beliau. Setan bernama keputus-asaan itu datang menghampiri dan membayangi saya dengan bayangan buruk tentang masa depan. Hingga beberapa menit yang lalu sampai saya membuka icon "blogger" ini, keputus-asaan itu masih menghampiri saya. Saya coba biarkan dulu pelan-pelan, sambil mulai menulis apa yang saat ini sedang saya alami dalam blog ini. 

Maafkan saya teman-teman, blog yang seharusnya menjadi tempat berbagi ilmu pengetahuan dan motivasi, akhirnya menjadi tempat saya untuk MEMBANGKITKAN MOTIVASI SAYA KEMBALI.

Saya mulai merasakan, dengan mengalihkan stress saya ke dalam tulisan ini, saya perlahan bisa mengurangi beban yang saat ini sedang saya pikirkan. Saya langsung teringat oleh seorang pengusaha yang pernah memberi saya beasiswa Sarjana dalam Yayasan A.A. Rahmat, namanya Pak Theodore Rahmat. Beliau adalah bos Grup Triputra dengan hampir 60.000 pegawai. Beliau berkata seperti ini.

"Kamu boleh satu minggu mengurung diri di kamar dan menangis sejadi-jadinya, namun di hari ke delapan, kamu harus bisa bangkit.

Kamu boleh saja jatuh pada percobaan ke-10, namun kamu akan bangkit dan memulai lagi pada percobaan yang ke-11. Kamu tidak kehilangan apa-apa, namun kamu belajar bagaimana untuk memulai hal yang baru."

Ini pesan yang dikatakan Umi (Ibu) saya ketika kami berteleponan sore ini. 

"Mas Yayak, kan udah biasa nulis di blog tentang motivasi, nyemangatin orang untuk bangun dan semangat, sekarang gantian sampeyan yang harus nyemangatin diri sendiri. Sampeyan ambil hikmah dari ujian ini. Sampeyan buktikan kalau ga cuma bisa nuturin dan nasehatin orang lewat tulisan, tapi juga bisa buat nyemangatin diri sendiri juga. 

Tidak ada kesulitan yang diberikan Allah di luar kemampuan kita. Allah-lah yang menguji kita semua, makanya sampeyan kembalikan semuanya kepada Allah. Kita ga punya siapa-siapa lagi selain Allah. Berdoa, ikhtiar, insyaAllah sampeyan bisa, Mas. Sampeyan ga sendiri, ada keluarga yang selalu mendoakan untuk kesuksesan sampeyan."
Saya jadi ingat tulisan saya kemarin, "........ jangan-jangan kesuksesan yang kita raih sekarang ini bukan karena kecerdasan dan kepintaran kita, namun karena ada orang tua yang mendoakan kita di heningnya malam."

Dan, ini adalah titik terendah saya, berarti setelah ini, saya harus bangkit dan naik lagi ke atas. Allah selalu menyediakan kemudahan dibalik kesulitan. Ujian adalah ujian paling baik untuk menguji seseorang, apakah dia bisa melewatinya, atau dia gagal melewatinya. InsyaAllah, akan ada jalan untuk ini semua. 
Hidup ini ibarat naik sepeda, sepanjang jalan mana ada jalan yang terus-terusan datar dan lurus. Pasti ada beloknya, ada naiknya ada turunnya. To keep on moving, you have to keep on pedalling. Once you tired, you have to had a break, but remember, you have to start afterwards.


Leoben,
7 Agustus 2015


Makasih banyak Umi dan Abah,
sahabat dan guru paling hebat di dunia. 
--------------------------------

(Phillips and Pugh, 1984, How to get a PhD, Open University Press, Buckingham – Philadelphia)

Menurut para reviewer jurnal berpengalaman, yang pernah saya survei di jejaring www.researchgate.net, originalitas dapat dibagi menjadi dua golongan besar:

Yang pertama, dan yang mudah dicapai, biasanya adalah karya yang menampilkan hasil yang baru. Hasil yang disampaikan tidak mengikuti hasil-hasil yang sebelumnya pernah dibahas atau ditulis oleh peneliti atau penulis sebelumnya. Dalam ilmu kebumian bisa diambil contoh mudah. Ada satu lokasi yang mengandung satu sesar besar. Selama ini sesar tersebut selalu disebut sebagai sesar geser yang homogen di sepanjang bagiannya. Nah, anda sebagai peneliti kesekian, mendapatkan beberapa bukti yang menyatakan bahwa ada segmen tertentu yang lebih cocok disebut sebagai sesar normal. Atau contoh lain, anda datang di satu wilayah perkotaan di tepi pantai yang telah mengalami intrusi air laut dalam bentuk zona. Data anda yang lebih rapat, membuktikan bahwa intrusi air laut tersebut mengikuti jalur-jalur unik menjari. Dari data geofisika, anda dapati bahwa jalur-jalur air asin tersebut mengikuti alur-alur sungai purba yang menjorok ke laut. Pastinya ada banyak contoh lain yang bisa anda cari. 

Golongan kedua adalah karya ilmiah yang menggunakan pendekatan, teknik, atau metode baru, yang sekaligus mampu menyampaikan hasil-hasil yang unik. Pendekatan itu dapat membantu pengembangan ilmu secara signifikan. Bisakah anda cari contoh yang seperti ini. Tidah harusrocket science atau Nobel prize research ya. 

Pendapat lain dari Phillips and Pugh dalam bukunya yang berjudul Hot to get a PhD terbitan Open University Press pada tahun 1984 (masih dicari bukunya), menyatakan bahwa ada 12 cara macam originalitas, walaupun terus terang saya perlu waktu untuk mencari contohnya, yaitu: 
  1. Menjadi yang pertama kali menyampaikan informasi baru, 
  2. Mengembangkan atau berkolaborasi dalam kegiatan riset yang sedang berjalan, untuk menghasilkan hal-hal baru, 
  3. Mengerjakan ulang (mereproduksi) hasil karya orang lain, yang ternyata menghasilkan informasi baru, 
  4. Menciptakan produk (barang) baru, atau mengembangkan yang telah ada sebelumnya untuk menambahkan nilai atau fungsi yang baru, 
  5. Mereinterpertasi teori yang sudah ada, dalam konteks yang berbeda, 
  6. Mendemonstrasikan originalitas dengan menguji ide milik orang lain, 
  7. Mengerjakan riset empiris yang belum pernah dikerjakan sebelumnya, misal membuat kuesioner tentang suatu hal yang belum pernah diuji sebelumnya, 
  8. Menggunakan pendekatan metode yang berbeda untuk menjawab masalah, 
  9. Membuat sintesis informasi dengan cara yang berbeda, 
  10. Menyusun interpretasi baru dari data atau informasi yang telah ada. Sepertinya ini biasa terjadi di bidang /geosains/. 
  11. Mereproduksi suatu riset pada konteks yang berbeda, untuk bidang geosains, misalnya mencoba suatu metode yang pernah dilakukan di luar negeri ke suatu lokasi di Indonesia yang mirip kondisi geologinya, 
  12. Mengaplikasi ide yang sudah ada di lokasi yang baru. Ini juga kerap kita lihat di bidang geosains, 
  13. Mengembangkan perangkat atau teknik multi disiplin untuk memecahkan suatu masalah, 
  14. Mengembangkan portofolio riset, berisi kerangka historis, plus dan minus, sejenis literature review, yang dapat memberikan kontribusi kepada khasanah ilmu pengetahuan, 
  15. Mengadakan kajian yang belum pernah diriset sebelumnya, 
  16. Membuat analisis kritis terhadap hasil riset yang belum pernah diuji keabsahannya, 


Date: 2015-08-11

Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain



Share:

2 comments:

  1. semangat terus mas yaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, ketemunya malah disini.tenang, semua bisa diatasi.. makasih Bob

      Delete

Komentar akan dimoderasi oleh penulis sebelum tayang. Terima kasih

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *