Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Monday, May 25, 2015

Pengamatan Mineral Transparan dengan Mikroskop Refraksi

Update 26-10-2017

Atlas mikroskopi bijih

Belajar mikroskop online
Virtual microscope
Mineral in reflected light and metasomatism
texture in calcite

Update 26 Desember 2016: rollover image for crossed nicols
Arahkan mouse di atas gambar pada teks yang berwarna biru untuk melihat gambar pada pengamatan nikol silang. 



Tekstur zoning
Anatase (TiO2) adalah polimorf dari rutile dan brookite. Anatase mempunyai sistem kristal tetragonal. Anatase dicirikan dengan belahan yang sempurna. 
Anatase mempunyai belahan sempurna (perfect cleavage) pada sumbu (001) dan (011).  
Spesimen: anatase (Sudan)
Tekstur zoning pada agate

Textural zoning pada agate(salah satu varian dari kuarsa). Ulasan tentang varian dari agate dan pertumbuhan zoningnya bisa dibaca di halaman ini
Spesimen: agate (Sudan)
Tekstur colloform

Malasit (hijau) menunjukkan tekstur colloform. Mineral tak berwarna di sekitar malasit adalah kuarsa
Spesimen: urat kuarsa-malasit (sudan)
Tekstur kembar (twinning)

Gambar di atas menunjukkan kembar pada plagioklas. Plagioklas tidak mempunyai warna interferensi sehingga pada pengamatan nikol sejajar, plagioklas tidak berwarna.
Lokaliti: Myanmar
Gambar di atas menunjukkan kembar pada plagioklas. Plagioklas tidak mempunyai warna interferensi sehingga pada pengamatan nikol sejajar, plagioklas tidak berwarna.
Lokaliti: Myanmar
Karbonat dicirikan warna interferensi dan relief yang tinggi, mempunyai bidang kembar (twinning) dan belahan (cleavage) rhombohedral
Untuk memudahkan pengamatan, sayatan tipis batugamping seringkali diberi pewarna (staining) untuk membedakan rongga dengan mineral. Nampak habit rhombohedral pada gambar di bagian kanan
Lokaliti: Padalarang, Jawa Barat
Bending/kink (lekukan)
Indikasi dari adanya deformasi. Contoh di atas teramati pada muskovit.
Lokaliti: Myanmar
Tekstur mozaik 

Umum teramati pada kuarsa di batuan metamorf, menunjukkan tekstur polygonal dengan sudut antar butir (triple junction) sebesar 120 derajat. 
Alterasi hydrothermal

Piroksen terubah menjadi serisit. Proses di atas dinamakan seritisasi. 
Lokaliti: Latimojong

==================================================================== Update 26 Januari 2016

"The 10,000 Hour Rule" dari Malcolm Gladwell. Sebuah teori yang disampaikan oleh seorang penulis buku berjudul "Outliers", bahwa untuk mencapai sebuah kesuksesan, diperlukan 10.000 jam untuk berlatih. Terlepas orang bisa menjadi lebih hebat kurang dari jam yang disebutkan tersebut, tidak ada masalah. Itu motivasi saya untuk bisa mengerti bidang yang dulu kurang saya suka semasa kuliah, dan akhirnya sekarang saya harus mendalaminya selama saya kuliah, yaitu petrografi dan mineragrafi.

Petrografi dan mineragrafi, merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi yang mempelajari karakteristik mineral dengan batuan mikroskop. Petrografi adalah ilmu untuk mengamati mineral pembentuk batuan yang mempunyai sifat fisik dapat ditembus cahaya dan sedikit ditembus cahaya (mineral transparan dan semi-opak), sedangkan mineragrafi adalah ilmu untuk mengamati mineral bijih, yang umumnya adalah mineral logam yang tidak dapat ditembus cahaya (opak atau semi-opak).

Fosil, merupakan organisme yang terawetkan, dan gambar di atas menunjukkan fosil yang terawetkan di batugamping. Sampel batugamping di Padalarang, Jawa Barat

Pengamatan mineral transparan menggunakan mikroskop refraksi, yaitu menggunakan salah satu sifat cahaya dengan memanfaatkan perbedaan nilai indeks bias (refractive index). Sedangkan untuk pengamatan mineral bijih, mikroskop yang digunakan adalah mikroksop refleksi (menggunakan sifat memantulkan cahaya)


Koleksi mineral di kampus saya di Leoben

Tanya : Apakah mikroskop yang digunakan oleh waktu belajar ilmu biologi itu sama dengan mikroskop untuk mineral?
Jawab : Mikroskop yang digunakan tidak sama, karena mikroksop biologi tidak mempunyai meja putar (rotating stage), serta tidak memerlukan adanya pengamatan dengan menggunakan analisator dan polarisator. Polarisator dan analisator akan mengeblok sinar yang datang (sinar tampak = visible light), sehingga sinar yang didapat hanya mempunyai satu arah saja. Jika polarisator mengeblok sinar yang sejajar dengan arahnya, maka polarisator akan mengeblok sinar yang mempunyai arah tegak lurus dengan analisator. Sebagai contoh, kaca mobil, kamera, spion, menggunakan polarizer (polarisator) sehingga tidak semua cahaya akan diserap oleh kaca. Ilustrasinya ada di gambar ini.

http://learnphotographywithtomgrill.blogspot.co.at/2011/07/filters-using-polarizer.html

Kalau kita praktekkan di mikroksop, maka ilustrasi dari polarisator dan analisator seperti gambar di bawah.
https://www.microscopyu.com/articles/polarized/polarizedintro.html

Kali ini, saya coba bagikan beberapa mineral yang sempat saya dan guru saya di Tambang Eksplorasi, , Bu Teti Indriati (ahli mineralogi), selama saya membantu beliau di Laboratorium Mineragrafi Bijih di Teknik Pertambangan ITB. Ini merupakan beberapa contoh mineral yang sempat saya dan Bu Teti amati selama 2011-2014, semoga nanti koleksi mineralnya akan bisa bertambah.
Lanjutan tentang cara mengidentifikasi mineral dengan menggunakan Michel Lévy chart bisa dilihat di halaman ini.
http://www.andyyahya.com/2015/06/memahami-warna-interferensi-dan-michel.html
Batu yang sudah diambil, kemudian dipotong dengan gergaji mesin dengan ketebalan 0,03 mm, ditempelkan dengan epoxy di preparat (kaca transparan), kemudian dipanaskan

Sayatan tipis dengan tebal 0,03 mm. Diletakkan di meja putar mikroskop, kemudian diamati sifat fisiknya

Biotit
Biotit berwarna hijau hingga cokelat, memiliki pleokroisme yang kuat, habit pseudo hexagonal, tabular, atau flaky ,  dengan belahan sempurna  satu arah. Pada pengamatan nikol silang memperlihatkan  warna interferensi hijau-pink orde 3 hingga 4 (Geunteut, Aceh)
Hornblende (memanjang, cokelat terang) dan biotit (cokelat) (Geunteut, Aceh)
Mineral biotit dengan habit memanjang dengan warna interferensi orde 3 pada pengamatan nikol silang, sedangkan mineral plagioklas berwarna abu-abu dengan kembar albit (gambar kiri). Mineral biotit yang tampak terubah menjadi hornblende dengan warna interferensi yang kuat (gambar kanan) (Padalarang, Jawa Barat)

Diopsid
Grup piroksentidak berwarna pada pengamatan nikol sejajar hingga berwarna pucat kehijauan, mempunyai habit granular subhedral hingga anhedral, memperlihatkan interlocking dengan mineral kuarsa, kadang dijumpai sebagai prismatik maupun lamellar (Geunteut, Aceh)

Diopsid (relief tinggi), klorit (kehijauan) dan mineral opak

Dolomit 
Dolomit tidak berwarna pada pengamatan nikol sejajar, mempunyai habit anhedral hingga subhedral, dijumpai juga dalam habit rhombohedral, tampak menunjukkan adanya bidang kembar pada individu mineral
Rongga tampak ditandai dengan pewarna (stanning) berwarna biru, sedangkan dolomit tampak dengan habit rhombohedral di sebelah kanan dari rongga, sedangkan kalsit tampak dengan relief yang tinggi

Epidot habit  anhedral, berwarna kuning-kehijauan dengan relief  tinggi pada pengamatan nikol sejajar, bersifat anisotrop pada pengamatan nikol silang dengan warna interferensi pink–hijau  orde tinggi
Garnet grosularit  (keruh)  mengandung banyak inklusi kuarsa, sedikit klorit dan epidot. Sebagian inklusi tampak terorientasi membentuk struktur zoning pada garnet (gambar kiri) Epidot (pink-hijau), kuarsa (abu-putih jernih) dan alkali feldspar (putih keruh) diantara mineral opak dan garnet (gambar kanan) (Geunteut, Aceh)
Epidot menunjukkan belahan yang sempurna

Garnet
Garnet berbentuk kubik atau polygonal, euhedral sampai anhedralberwarna kekuning-kuningan dengan relief  tinggi pada pengamatan nikol sejajar, bersifat isotrop pada pengamatan nikol silang. Garnet  mengandung banyak inklusi mineral lain membentuk tekstur poikilitik (Geunteut, Aceh)
Hornblende
Mineral utama pembentuk batuan beku granodiorit terdiri dari: plagioklas, hornblende, biotit dan kuarsa dengan mineral opak sebagai asesoris. Hornblende tampak mulai terubah menjadi biotit (Gambar kiri). Pengamatan nikol silang memperlihatkan tekstur holokristalin, hypidiomorfik granular,  terdiri dari plagioklas (abu-abu prismatik) dengan kembar albit , biotit (hijau–pink) dengan belahan yang sempurna, hornblende yang mengandung banyak inklusi (pojok kanan atas)  , dan interstitial kuarsa (abu-abu) yang berbentuk tidak beraturan (Gambar kanan) . (Geunteut, Aceh)
Hornblende dengan belahan yang sempurna pada masa dasar plagioklas
Mineral hornblende dengan habit euhedral dan belahan yang sempurna pada dua arahnya, dengan warna interferensi kuning hingga merah (gambar kiri). Mineral hornblende berwarna kuning pucat dan memiliki dua arah dengan habit prismatik. Mineral epidot diperlihatkan dengan warna interferensi yang tinggi (gambar kanan) (Padalarang, Jawa Barat)

Kalsit
Kalsit tidak berwarna, mempunyai belahan yang sempurna, sering dijumpai dalam bentuk lamellar hingga anhedral, dan juga dijumpai sebagai relik fosil dengan habit membundar dan menggerombol seperti anggur. Kalsit merupakan mineral dengan warna interferensi dari kuning hingga kecokelatan orde 4 pada pengamatan nikol silang. Mineral kalsit dengan ukuran butir yang halus dengan warna interferensi kuning hingga kecokelatan pada pengamatan nikol silang (Padalarang, Jawa Barat)
Fosil mempunyai habit membulat, kadang menyerupai gelang membutir yang memanjang, berbentuk cangkang, sarang lebah, dan juga ditemukan menyerupai bentuk bunga. Fosil tersimpan baik dan terawetkan oleh mineral kalsit yang mempunyai karakteristik mempunyai warna interferensi yang tinggi antara orde 3-4 pada pengamatan nikol silang, dan nampak tidak berwarna pada pengamatan nikol sejajar (Padalarang, Jawa Barat)

Klorit
Batuan andesitik yang mengalami proprilitisasi, memiliki fenokris terubah berupa klorit klorit pseudomorf menggantikan mineral mafik. Plagioklas (putih prismatik) dijumpai sebagai fenokris dan massa dasar, sedangkan mineral opak berwarna hitam hadir sebagai inklusi pada mineral mafik , juga tersebar dalam massa dasar (Gambar kiri). Urat halus (tengah) berisi kuarsa (putih), klorit (hijau) dan mineral opak (hitam) memotong batuan beku porfiritik (Gambar kanan) 

Klorit (kehijauan) dan plagioklas (memanjang)

Piroksen
Piroksen tidak berwarna pada pengamatan nikol sejajar hingga berwarna pucat kehijauan, mempunyai habit granular subhedral hingga anhedral, memperlihatkan interlocking dengan mineral kuarsa, kadang dijumpai sebagai prismatik maupun lamellar. Mineral piroksen pada nikol // yang ditunjukkan oleh mineral berwarna jingga pucat dan jingga yang kuat (gambar kiri). Mineral epidot yang berada paling atas, plagioklas di tengah dan piroksen yang berada di bawah epidot serta sedikit kuarsa di pojok kanan bawah pada nikol x (gambar kanan) (Padalarang, Jawa Barat)
Plagioklas
Plagioklas berwarna bening agak keruh pada pengamatan nikol sejajar dengan warna interferensi abu-abu pada pengamatan nikol silang. Plagioklas mempunyai habit prismatik panjang, umumnya  menunjukkan gejala kembar albit, sebagian diantaranya memperlihatkan zoning. Sebagian besar individu kristal plagioklas mulai terubah menjadi serisit, kalsit dan epidot

Serisit
Serisit adalah mineral ubahan dari plagioklas, yang diidentifikasi dengan habit yang menjarum dengan warna interferensi yang tinggi orde 2 (tengah) (Geunteut, Aceh)

Berikut ada tabel identifikasi mineral-mineral yang umum dijumpai di sayatan tipis. Saya hanya tampilkan 3 halaman pertama dari 8 halaman, silahkan download disini .





Referensi lain, silahkan kunjungi :
Semoga bermanfaat.... 

NB: Saya tak mengumpulkan bahan-bahan lainnya, semoga mineral bijih yang pernah saya amati bisa segera terkumpul dan di share disini. Salam dari Leoben yang baru akan adzan isya jam 22.30 malam


Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain







Share:

Friday, May 8, 2015

Glittering Hematite in Waldenstein

"The master has failed more times than beginner has ever tried". 

I am still learning to draw a geological cartoon of the deposits than can be easily understand by the peoples. Since I am not a master to draw a geological sketch, this is the best I can imagine, interpret, and draw as a geological sketch
The basic things of this cartoon, is the replacement of the hematite (ferrous) ore body with the marbles, and remobilized, enriched by the iron-rich fluid and metamorphic fluid, and minor meteoric fluids. The chloritisation occur near the ore vein, and pegmatite occur older than the mineralization. The mineralisation tends to be epigenetic, means, the ore deposit mineralised later than the host rock

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Empat hari ini saya beraktivitas di kedalaman 70 meter di bawah permukaan sejak jam 06.30-13.30 di tambang hematit bawah tanah Waldenstein, Karinthia. Saya mengambil kuliah berjudul "Montangeologische aufnahme", atau pemetaan geologi di dalam terowongan. Lokasi nya sekitar 100 km di Selatan kota saya tinggal, Leoben. Kalau saya boleh kupas sedikit sejarahnya, tambang ini ditambang sejak "Roman Empire" (saya pun kurang paham itu berapa tahun Masehi ya,, :D). Tambang ini berlanjut dan ditambang dengan metode "gophering", dengan mengikuti arah kemenerusan dari bijih. Bijih yang ditambang adalah hematite (Fe2O3), yang mempunyai sifat fisik paramagnetik, atau tidak tertarik kuat oleh magnet. Apa itu paramagnetik, diamagnetik, dan ferromagnetik bisa dibaca di artikel ini.


Ini pertama kalinya saya mengunjungi tambang besi bawah tanah, karena yang pernah saya datangi sebelumnya umumnya ditambang dengan metode tambang terbuka yang berdekatan dengan pantai (artikel tambang pasir besi di Indonesia) , atau masih dalam tahap eksplorasi seperti di Merangin, Jambi . Tambang ini dijalankan hanya oleh 25 orang manajemen dan karyawan, dan hanya mempunyai 1 shift operasional tambang, dan kadang 2 hingga 3 shift pengolahan. Kegiatan pengangkutan dan pemuatan mineral dilakukan dengan Bobcat, semacam loader dengan ukuran kecil, yang memuat bijih yang sudah diberaikan (diledakkan) ke dalam lori (kereta kecil di dalam tambang).

Komoditi dari tambang ini adalah "specularite hematite", yaitu varian dari hematite yang mengandung besi, berwarna perak kehitaman, dan mempunyai habit tabular (flakes). Jika kita memegang mineral ini, tangan kita seperti dilumuri "glitter" yang berkilauan. Itu yang terjadi selama 4 hari ini di dalam tambang. Baju kerja dan jaket kerja saya sangat berkilauan jika terkena sinar, dan jika saya kibaskan, maka butiran dari "specularite" itu akan sangat mudah terbang dan menempel di tempat lain.

Hal yang membuat saya kagum, seorang asisten profesor (Pak Heinrich Mali) yang sudah senior mendampingi grup kami selama pemetaan di terowongan selama 4 hari ini, dan mengontrol pemetaan kami, naik turun tiap 1 jam dari 1 kelompok ke kelompok lain. Beliau harus naik turun terowongan melalui ramp (terowongan melingkar) untuk mengecek dan mengulang-mengulang "Fragen?" atau ada pertanyaan. Penjelasan diberikan dalam 2 bahasa, Jerman dan Inggris. Beberapa kali saya ampun-ampunan karena bahasa jerman saya masih belepotan, sehingga banyakan ga ngertinya karena saya satu-satunya penduduk baru yang belum bisa bahasa jerman. Akhirnya, saya harus rajin bertanya supaya tidak menjadi penonton di tengah diskusi dosen dengan mahasiswa. 


 Ini namanya kloritisasi, yaitu proses berubahnya marmer akibat adanya fluida meteorik/ fluida yang kaya akan unsur besi yang masuk melalui rekahan
Hematite (warna merah dan hitam). Specularite yang semula berwarna hitam, akibat tergerus oleh sesar atau kekar menjadi berukuran lebih halus, dan berubah warna menjadi merah  
 Lori untuk mengangkut bijih untuk diremukkan di crusher, kemudian dibawa dengan belt conveyor
Pegmatit dicirikan oleh mineral yang mempunyai ukuran yang kasar, sebagai contoh muskovit (yg ditunjuk bolpoin berukuran cukup besar)
Specularite yang menyebabkan tangan saya mengkilap
Kondisi 70 meter di bawah permukaan. Gelap, dingin, basah
 Persiapan sebelum masuk ke terowongan
Mobil dari kampus untuk membawa mahasiswa ekskursi


Penginapan di atas bukit
Bobcat, loader dengan ukuran yang lebih kecil, tingginya hanya 1,9 meter
Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain







Share:

Saturday, April 18, 2015

Buku Wisata Tambang Jawa Barat

Buku ini disusun pada akhir tahun 2013 yang lalu, terlaksana atas dana hibah penelitian LPPM ITB, yang disusun oleh Dr Syafrizal, Dr Ginting Jalu, dan saya. Pada saat itu, motivasi untuk merangkum lokasi wisata tambang dalam sebuah buku, adalah untuk mengenalkan kepada pembaca tentang kondisi geologi dan tambang Jawa Barat, dimana masyarakat selain berwisata, juga dapat mengetahui potensi tambang yang ada di daerah yang dituju.

Dengan berjalannya waktu, saya merasa masih banyak kekurangan, karena tidak semua lokasi wisata dan lokasi geologi dapat dikupas secara mendalam. Lokasi Geopark di Ciletuh, Gunung Padang di Cianjur, dan beberapa lokasi lain belum dapat diulas pada buku ini.  Banyak lokasi lain yang kelak harus bisa masuk ke dalam destinasi wisata tambang di Jawa Barat, karena tatar Sunda ini sangat kaya nya potensi wisata, serta potensi untuk mempelajari secara geologi dan potensi tambangnya. Besar harapan, akan muncul pemahaman di berbagai kalangan, bahwa aspek geologi, aspek pertambangan dan aspek pariwisata dapat berdampingan dengan baik, karena semuanya disinergikan dengan ilmu. Good Mining Practice (kaidah penambangan yang baik dan berwawasan lingkungan) adalah tujuan besar yang harus kita capai, yang harus dimulai sejak sekarang. 

Silahkan download buku ini di link ini, dan lokasi wisata tambang Jawa Barat, sudah pernah saya tulis sebelumnya di blog saya yang berjudul Potensi Wisata Tambang Seputaran Jawa Barat

Selamat bermain body rafting di Cukang Taneuh, Green Canyon, menikmati damainya Situ Cisanti di Pengalengan, sambil menjajal peuyeum atau colenak khas dari Bandung.  








Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain







Share:

Sunday, April 12, 2015

Kamu-kah Havelaar, Pak Hoegeng yang Ditunggu Bangsa ini?

Kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana-mana. Tulisan ini saya buat karena saya terinspirasi oleh dua tokoh lama, yang akhirnya saya bisa berkenalan lebih dekat karena saya membaca autobiografi nya. Max Havelaar dan Pak Hoegeng Imam Santoso. Nama pertama pasti lebih familiar bagi banyak orang, karena nama itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan (dulu saya mendapatkannya ketika SMP dan SMA pada pelajaran Sejarah), sedangkan nama kedua agak telat saya kenal, persisnya ketika saya sudah di akhir-akhir menjelang lulus sarjana.

Max Havelaar diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, pertama kali oleh HB Jassin


Max Havelaar, adalah judul sebuah novel yang ditulis oleh Multatuli, nama samaran dari E.F.E. Douwess Dekker. Roman ini ditulis pada tahun 1850-an, mengkisahkan tentang seorang Asisten Residen Lebak, yang bernama Max Havelaar, yang ditugaskan untuk menjadi asisten residen di daerah Banten, dan mendapati banyak sekali kecurangan, kebobrokan mental pejabat pemerintahan pribumi oleh Bupati dan Demang (sekelas Lurah/Camat), serta korupsi dari Residen Banten, yang dijabat oleh Belanda. Hanya sebatas itu cerita yang saya dapat ketika saya sekolah. Filmnya bisa dibuat tahun 1976, dan bisa ditonton disini.

Ketika kita membaca lebih detail tentang Max Havelaar, kita akan mendapati sosok berdarah Belanda yang jujur, adil dan berperilaku tegas, baik terhadap pribumi maupun terhadap sesama warga berkulit putih. Di Manado, di tempat lamanya dia bertugas, dia pernah menempeleng petugas keamanan (Letnan) karena ada mandor yang mempermainkan wanita pribumi, namun petugas tersebut bukannya menolong, malah menertawakannya. Karena letnan tersebut tidak terima karena dianggap melecehkannya di depan "jongos" pengangkut kopi, permasalahan diselesaikan dengan "cara Eropa", yaitu dengan beradu pedang 1 vs 1. Max Havelaar menang karena berhasil melukai dahi si Letnan.
Dari Manado, oleh Gubernur Jenderal Belanda, dia dipindahkan ke Lebak untuk menjadi asisten Residen di Lebak. Kira-kira asisten Residen itu sekelas Wakil Bupati. Lebak adalah daerah yang miskin, banyak warganya yang pindah ke kota, padahal disana daerahnya subur, dan banyak sawah membentang luas. Penyebab kemiskinannya adalah budaya untuk bekerja tanpa di bayar di rumah Bupati (mencabuti rumput, memperbaiki rumah), sehingga banyak sawah yang ditelantarkan oleh warganya. Ketika dia menjadi Asisten Residen Lebak, dia melarang praktek korupsi, tanam paksa, dan meminta untuk tuan tanah, Demang dan Bupati untuk membayar upah rakyat dengan adil. Namun yang terjadi, kerbau warga diambil secara paksa, yang digunakan Bupati untuk menyambut kerabat-kerabatnya dari Cianjur dan Bandung, serta banyak warga yang disiksa ketika menuntut upah dari bekerja, dan menuntut kerbau-kerbau yang diambil secara paksa oleh Demang, sebagai pajak untuk Bupati dan Belanda. Di Roman tersebut, diceritakan juga tokoh Saidjah dan Adinda, tokoh pribumi yang melaporkan perampasan kerbau dan kerja paksa kepada Havelaar di Lebak, akhirnya harus meninggal di akhir hayatnya di tangan Belanda.

Di akhir cerita, dia ingin membongkar rusaknya sistem pemerintahan di Lebak, namun malahan dia diteror, dengan meletakkan tas berisi puluhan ular di dekat rumah dinasnya oleh orang-orang yang tidak suka dengan cara memimpinnya yang tegas. Dia akhirnya dimutasi menjadi Asisten Residen di Ngawi oleh atasannya saat itu, karena ternyata atasannya juga terlibat korupsi, dan tidak suka dengan keberadaan Havelaar. Havelaar memilih memutuskan untuk mundur dari jabatan, dan kembali ke Belanda. Dia berkata pada istrinya, Tine, bahwa lebih baik dia mundur dan tetap memegang kejujuran daripada harus mengikuti rusaknya pemerintahan saat itu.

Tokoh kedua yang saya kupas adalah Pak Hoegeng, seorang Jenderal Polisi, namun juga pernah menjabat menjadi Menteri di periode Bung Karno. Beliau mendapat julukan "Polisi Jujur". Kata Presiden Gus Dur, beliau termasuk satu dari 3 polisi yang tidak bisa disogok, karena yang kedua adalah Patung Polisi dan yang ketiga adalah polisi tidur. Beliau pernah menjabat di Medan, Sumatera Utara, dan ketika menjabat disana, beliau heran karena rumah dinas yang seharusnya ditempati, tiba-tiba sudah lengkap dengan perabotan rumah beserta mobil. Padahal, beliau belum mengenal rekan di Medan. Ternyata, seorang pengusaha lah yang mengirimkan itu semua. Pak Hoegeng memilih untuk tinggal di Hotel, dan hanya mau menempati rumah jika barang-barang itu dikeluarkan. Akhirnya, bersama ajudan, dia keluarkan semua barang-barang, dan meletakkannya di depan rumah. 


Hal lain yang patut kita contoh dari Pak Hoegeng, adalah kejujurannya. Beliau diturunkan secara tiba-tiba oleh Presiden Soeharto di umurnya yang masih 49. Kala itu, dia berupaya untuk membongkar sindikat mobil-mobil mewah yang didatangkan oleh salah satu pengusaha. Namun ketika dia membongkar pejabat itu, yang ternyata masih berhubungan dengan bisnis keluarga Cendana. Ketika dia mengetahui informasi tersebut dan menceritakannya kepada Ibunya, Ibunya berpesan, "Ibunda rela makan nasi dan garam asalkan Jenderal Hoegeng jujur". Dan di akhir masa jabatannya, dia tidak mempunyai rumah dan mobil, yang akhirnya Kapolri setelahnya memberikannya dia rumah, dan rekan sejawat patungan untuk membelikannya dia mobil Kingswood. Di masa tua nya, Pak Hoegeng menggeluti hobinya di bidang musik, beraliran Hawaii, dan juga menjual lukisan untuk sekedar menyambung hidup, karena pensiunan nya hanya Rp 10.000,- dipotong Rp 2.500,-, yang akhirnya diubah tahun 2001 menjadi Rp 1.170.000,-. Hmm, dua tokoh yang berbeda zaman, namun keduanya sama-sama mempunyai hal yang sama, yaitu sifat jujur.

Eksplorasi batubara di Mamahak, Mahakam Ulu

Hal yang sama akan kita jumpai, ketika kita akan masuk ke dalam dunia kerja, sebut saja dalam dunia yang digeluti di bidang eksplorasi dan pertambangan. Sebagai contoh, anda melakukan eksplorasi di daerah terpencil, dan tidak ada yang tahu aktivitas anda di lapangan, selain anda sendiri, helper (tenaga harian lokal), dan tentunya Tuhan anda. Anda bisa saja bersantai-santai selama di lapangan dengan harapan mendapatkan upah harian lebih, karena bisa saja, semakin lama anda di lapangan, maka upah anda akan bertambah. 

Core shed, tempat menyimpan hasil pemboran

Atau misalkan ketika dituntut untuk membuat Laporan Eksplorasi, Laporan Studi Kelayakan dari sebuah perusahaan. Dengan data yang didapat, tentunya kita akan mengetahui, sejauh mana perusahaan itu telah melakukan eksplorasi maupun kegiatan pembuatan infrastruktur tentang operasional tambang. Sangat mudah sekali untuk mengubah laporan eksplorasi, misalkan dengan membuat suatu "project" yang tidak layak jual menjadi layak jual, seperti dengan manipulasi data dari data yang didapat dari pemboran, analisa kualitas, dan pelaporan dalam hal sumberdaya dan cadangan.

PLTU di Pelabuhan Ratu

Pernah suatu waktu ketika saya survey sebuah lokasi rencana pemasok PLTU di Sumatera Selatan, saya meminta perusahaan untuk menunjukkan lokasi singkapan batubara, pemboran yang sudah dilakukan, beserta tempat menyimpan hasil pemborannya. Perusahaan sepertinya kebingungan, dan akhirnya mengambilkan saya sebongkah batubara, yang katanya didapat di tepi sungai, namun karena sungai nya sedang pasang, sehingga batubara tidak terlihat. Ketika saya minta untuk menunjukkan lokasi bor, ternyata orang tersebut lupa, dan hasil pemborannya pun tidak disimpan. Ketika anda sudah berbohong untuk pertama kali, maka akan muncul kebohongan kedua, ketiga dan seterusnya. Padahal, perusahaan sudah memasukkan dokumen lelang, yang juga sudah melengkapinya dengan Laporan Eksplorasi dan Laporan Studi Kelayakan. Lalu, data itu darimana ya? Hal ini bukan hanya sekali saya jumpai ketika saya bekerja di LAPI ITB maupun di proyek lain bersama Dosen saya, namun, apa mereka tidak malu ya melakukan itu semua?

Kejujuran dalam Islam
Menulis blog tentang kejujuran itu tidak susah, hanya tinggal menunggu inspirasi datang, kemudian kalimat demi kalimat akan tersusun dengan mudah. Namun hal yang ingin saya lakukan dengan tulisan ini, karena saya sudah menuliskannya dan membagikannya ke publik, artinya saya pun harus konsekuen dengan apa yang saya tuliskan. 
Mengingatkan orang untuk berkata jujur itu mudah, namun menjalaninya sulit, kalau tidak dibiasakan. Tidak ada yang sulit, asalkan ada kemauan

Penggembala sapi di Santolo, Garut

Nabi Muhammad SAW pun mengajarkan jauh lebih banyak dari itu. Beliau mempunyai 4 sifat yang tidak dipunyai oleh orang lain: 
(1) Shiddiq (benar atau jujur), yaitu benar bukan hanya hanya dalam perkataan, namun dalam perbuatan. Semasa kecil, Nabi Muhammad SAW adalah penggembala kambing, pedagang yang jujur, sehingga beliau mendapat julukan Al Amin (yang dapat dipercaya). 
(2) Amanah (yang benar-benar dipercaya). Berkali-kali Nabi Muhammad SAW mendapatkan ancaman dari Suku Quraisy untuk berhenti menyebarkan Islam, namun karena kegigihan beliau karena Islam adalah amanah dari Allah SAW. 
(3) Tabligh (menyampaikan). Segala Firman dan Wahyu dari Allah disampaikan oleh Nabi, tanpa ada yang disembunyikan. Islam yang dulu hanya disebarkan dari kerabat, hingga akhirnya saat ini Islam tersebar di seluruh penjuru dunia. Islam disebarkan dengan kedamaian, sehingga ketika ada kekerasan maupun kejahatan yang mengatasnamakan Islam, maka sesungguhnya, itu bukanlah Islam.
(4) Fathonah (cerdas). Tidak mungkin Nabi Muhammad SAW, yang menjadi orang paling berpengaruh di dunia, menyampaikan Firman Allah, 6.236 ayat Al Quran dengan menjelaskan maknanya, kalau beliau tidak cerdas. Dan beliau pun selalu mengingatkan kepada Umat Islam, untuk terus dan terus belajar, seperti ayat yang pertama kali turun kepada Nabi Muhammad "Iqra' Bismi Rabbikal Ladzi Kholaq", yang artinya "Bacalah dengan menyebut Nama Tuhanmu yang menciptakan." Baca, baca dan baca, itu adalah pintu untuk mendapatkan ilmu.

Saya tidak perlu menanyakan ke orang lain tentang kejujuran itu. Saya hanya bisa bertanya kepada diri sendiri sambil mengajak, "Kamu-kah Havelaar, Pak Hoegeng di Jaman Edan ini?"

Semoga bermanfaat..


Klik Gambar di bawah untuk melihat artikel lain







Sumber gambar:
1.http://media.kompasiana.com/buku/2013/10/31/max-havelaar-karya-multatuli-a-fenomenal-indisch-literature-penerbit-padasan-10-november-2013-606417.html
2.http://www.readingmultatuli.com/2014/09/ilustrasi-buku-saijah-und-adinda.html
3.https://bangakrie.wordpress.com/page/5/

Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *