Conversations with the Earth

Endapan mineral di Finlandia dan Swedia

Perjalanan saya ke lingkaran kutub utara

Atlas of ore minerals: my collection

Basic information of ore mineralogy from different location in Indonesia

Sketch

I always try to draw a sketch during hiking

Apa itu inklusi fluida?

Inklusi fluida adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya fluida yang terperangkap selama kristal tumbuh. Gas dan solid juga bisa terperangkap di dalam mineral.

Situ Cisanti di Pengalengan, Bandung

50 km dari Bandung, Situ Cisanti terkenal karena menjadi sumber mata air sungai Citarum

Showing posts with label lain-lain. Show all posts
Showing posts with label lain-lain. Show all posts

Friday, January 8, 2016

Kuis Mengingat Tabel Periodik

Sejak tahun 1800-an, sudah banyak ahli kimia yang mencoba untuk merumuskan tabel periodik kimia, namun tabel ini baru diakui pada tahun 1869, saat dipublikasikan oleh ahli kimia dari Rusia, Dmitri Mendeleev. Mendeleev mempresentasikan tabel itu di Russian Physico-chemical Society, yang kemudian dipublikasikan di Zeitschrift fϋr Chemie. Pada tahun itu, sebanyak 60 unsur dari total 118 unsur disusun berdasarkan kenaikan masa atom dan Mendeleev membiarkan beberapa unsur yang belum diketahui dibiarkan kosong. Tabel periodik awalnya disusun dengan arah horizontal untuk menunjukkan grup, sedangkan golongan dalam arah vertikal. Hal ini berbeda dengan tabel periodik yang kita jumpai sekarang.

Apa yang menarik dari tabel periodik Mendeleev tersebut? Mendelev berhasil memprediksi masa atom beberapa unsur tanah jarang (REE) yang kelak termasuk dalam golongan lantanida. Uranium sebagai unsur paling berat juga sudah masuk ke dalam golongan periodik Mendeleev, yang kini masuk ke dalam golongan aktinida. REE dan uranium pernah saya bahas di tulisan di majalah bersains tentang elemen tanah jarang dan ulasan bulan September lalu tentang uranium.

Sahabat saya, Yudi Lesmana, Grand Master of Memory, dan juga penulis buku "Mengingat Seperti Gajah", "Memorizing Like an Elephant#2 : Memory Fun Everyday" dan "Memorizing Like An Elephant" menuliskan dalam bukunya, salah satu teknik mengingat adalah dengan membuat jembatan keledai (detail tentang Yudi bisa dilihat di ingatangajah.com). Sebagai contoh mengingat tabel periodik kimia ini.

Golongan IA:
Hari Libur Nanti Kita Robohkan Cadas Fangeran
H-Li-Na-K-Rb-Cs
Dongeng: Cadas Pangeran itu sebuah desa di Sumedang, terkenal karena kisah Pangeran Kornel yang memprotes karena banyaknya masyarakat Sumedang yang meninggal karena perintah Daendels untuk membuat jalan raya Pos Daendels yang menghubungkan Anyer-Panarukan. Cadas (sebutan untuk batu yang keras) Pangeran sendiri adalah endapan breksi volkanik, sehingga sangat sulit untuk menembus segmen jalan ini. Pangeran Kornel kemudian melakukan protes kepada Daendels dan saat ini, patungnya menjadi simbol Cadas Pangeran, ditunjukkan oleh sebuah patung, Pangeran Kornel bersalaman dengan Daendels dengan tangan kiri.
sumber: njonjahafiiz.wordpress.com

Golongan IIA:
Beli Mangga Cari Sirsat Bawa Rambutan 
(Be-Mg-Ca-Sr-Ba-Ra)
notes: itu semua buah-buahan ya :D
sumber: bapluhoganilir.wordpress.com

Golongan IIIA:
Bang Ali Gawenane ngIntip Tlinganya-Uut (Permatasari)
(B-Al-Ga-In-Tl-Uut)
notes: teman saya gampang mengingat kalau diasosiakan dengan sesuatu yang jorok, jadi Tl yang seharusnya Tlinga dia plesetkan menjadi sinonim "tidak berpakaian" #lupakankhilafsaya
sumber: chandrastrez.wordpress.com

Golongan IVA:
Cari Sikat Gedhang Sandal di Pasar baru Florida
(C-Si-Ge-Sn-Pb-Fl)
notes: Pasar Baru itu nama pasar terkenal di Bandung, nah Florida di Amerika #nahlo
sumber: www.thetravelapartment.com

Golongan VA:
Nafas Perempuan Asia Sumber Berkelahinya (Ucup)
(N-P-As-Sb-Bi-Uup)
notes: teman saya gampang mengingat kalau diasosiakan dengan sesuatu yang jorok, jadi elemen Bismuth (Bi) yang dianalogikan dengan "berkelahi" diplesetkan jadi yang kurang senonoh #maafkanlagikhilafsaya
sumber: www.businessinsider.com

Golongan VIA:
Orang Surabaya Senengane Telo Pohong (dari) Liverpool 
(O-S-Se-Te-Po-Lv)
notes: ketela goreng dalam bahasa jawa itu Telo Pohong
sumber: resepmasakankue.com

Golongan VIIA:
Festival Celana Baru Itu Anti Kurus
(F-Cl-Br-I-At-Uus)

sumber: en.wikipedia.org/trousers

Golongan VIIIA:
Heboh Negara Arab (karena) Xerangan Rini
(He-Ne-Ar-Xe-Rn)
notes: mohon maaf kepada yang bernama Rini #maafkanlagikhilafsaya
sumber: 21stcenturywire.com


KONTES MENGINGAT TABEL PERIODIK

Ada yang bisa membuat jembatan keledai atau membuat cerita bersambung untuk golongan Lantanida dan Aktanida beserta cerita buat mengingatnya? Silahkan pilih salah satu
Lantanida: La-Ce-Pr-Nd-Pm-Sm-Eu-Gd-Tb-Tb-Dy-Ho-Er-Tm-Yb-Lu 
Aktinida: Ac-Th-Pa-U-Np-Pu-Am-Cm-Bk-Cf-Es-Fm-Md-No-Lr

Jembatan keledai tidak harus dalam 1 cerita panjang, boleh bersambung, asal memudahkan untuk orang lain bisa mengingatnya. Syarat nya ga susah kok:

a. Batas waktu kontes adalah 20 Januari 2016 pukul 24.00.

b. Format menjawab adalah sbb:
- Nama                                                       
- Umur                                                        
- Jembatan Keledai Golongan Lantanida/ Aktinida  
- Trik mengingat                                        

c. Jawaban bisa dikirimkan via (pilih salah satu)
- kultwit di twitter dengan menge-tag saya atau Yudi Lesmana atau redaksi Indonesia Memory Sport Indonesia
- email ke redaksi Indonesia Memory Sport Indonesia (aris.itb@gmail.com)

d. Berikan kutipan hashtag #MemoryLikeElephant

e. Setiap peserta akan mendapat konfirmasi setelah mengirimkan jawabannya.

f. 3 pemenang yang kami pilih (saya dan Yudi) akan mendapatkan sebuah bingkisan buku karya Yudi Lesmana "Mengingat Seperti Gajah" dari Penerbit Kompas Gramedia untuk dikirim ke alamat pemenang :D. Hadiah tidak dipungut bayaran dan pajak (baik banget ya, =)

Selamat membuat jembatan keledai dan mengasah memori :D




Share:

Sunday, January 11, 2015

Ingatan Gajah

Ternyata saya punya kawan yang luar biasa. Yudi Lesmana, adalah teman kuliah saya di Teknik Pertambangan ITB. Dia orang yang sangat aktif berorganisasi, suka ceplas-ceplos, namun tidak segan untuk membantu orang-orang yang kekurangan. 

Hobinya adalah "nyepet" saya semasa kuliah (dia menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB), dan menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Muslim Asal Medan-IMMAM. Entah kenapa, interest saya dengan Yudi hampir selalu sama. Kita sama-sama magang di Divisi Eksternal HMT ITB, kemudian kita sama-sama berada di kepengurusan himpunan (waktu itu saya dan Yudi mengajukan diri menjadi Calon Ketua Himpunan, dan kami hanya berbeda 6 suara saja, jadinya saya yang jadi Ketua Himpunan, Yudi yang jadi Wakil,,hehehe), dan ketika dia menjadi pemain "tamtam" di Orkes Semi Dangdut HMT ITB, saya menjadi pemain mandolinnya. 

Dibalik itu semua, ternyata dia adalah........ Grandmaster of Memory dari World Memory Sport Council. Di web www.ingatangajah.com , teman-teman bisa belajar tips dan trik untuk menghafal, melatih daya ingat, dan mencegah pikun. Dia sudah menelurkan 3 buah buku, yang kesemuanya bisa teman-teman dapatkan di toko buku terdekat.

Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat Yudi untuk menyiapkan generasi masa depan Indonesia melalui Asosiasi Memory Sports Indonesia yang didirikannya tahun lalu, semoga nama Indonesia makin berkibar di kancah internasional dalam memory sports ini.

Semangat Yud,,, 

Istri dan anak saya, berfoto bersama Yudi dan Lubi (bassis OSD HMT ITB dari Jember) ketika mereka berkunjung ke rumah saya di Bandung, kameramen Managernya Yudi, bang ArisHMS

Foto ulang tahun saya bersama sang Grandmaster.. T_T
Saya saat manggung di penutupan Olimpiade KM ITB (2009)
 Yudi pada tamtam,,dhang dhuuuuuut....


Share:

Thursday, July 17, 2014

Useful Links


Gallery


Three men walking into a river, and found a fish which was trapped in a fish trap. After they released the fish, suddenly the fish changing into Aquarius, the God(des) of Rain. He gave three wishes to each men and they had to choose: GOLD for a short time, SILVER for a few years, or IRON forever. In short, the last people choose the iron. When Aquarius pointing his finger to the mountain, yet, it became the Erzberg, mean the iron mountain, which had been mine since Celtic and Roman history, and became the biggest iron ore deposit in Austria (the Eisenerz is behind me). This became a history of my university. Just say it's a geological field trip, although it wasn't. Kalau di versi Indonesia kan, si Jin punya 3 permintaan buat dikabulkan.. Monggo....

Melawan arus di sungai Mahakam menuju Long Pahangai dan Long Apari, Kaltim

Ekskursi Genesa Bahan Galian Teknik Pertambangan ITB 2014 ke Purwakarta

Kawah Kereta Api, Kamojang

Mikrofold Bantarujeg


Share:

Friday, September 20, 2013

Wafat, moksa, dan kesempurnaan kehidupan

Tiap anak kecil yang berangkat sekolah, selalu menantikan waktu untuk bel selesainya sekolah. Tiap orang yang berangkat bekerja, pasti menantikan waktu untuk pulang ke rumah. Sama seperti peribahasa, gunung akan kudaki, sungai akan ku seberangi, dan laut akan ku salami. Ketika pendaki naik ke atas gunung, pasti suatu saat dia harus berpisah dengan puncak yang dia tunggu. Orang yang menyeberangi sungai, tentunya mengharapkan dia bisa sampai di sisi seberang. Pun juga orang yang menyelami lautan, suatu saat dia harus kembali lagi ke daratan lagi.

Seperti itulah analogi kehidupan ini, semua hanya menumpang sejenak, karena ada awal, dan selalu ada akhir. Semua yang kita usahakan di dunia ini, tidak akan kita bawa sepeser pun ke alam kubur. Hanya nama yang tertulis di nisan lah yang akan mengingatkan orang-orang sekitar kita, bahwa kita telah tiada. Namun apa yang bisa membuat orang di sekitar kita, bahkan orang yang tidak kita kenal mengenal siapa kita? Tidak ada lain hanyalah prestasi. Prestasi seperti apa yang akan kita tinggalkan untuk orang-orang tersebut? Kenangan apa yang akan diingat oleh orang-orang tentang kita? Apa testimoni yang akan kita dengar dari orang-orang ketika kita sudah terbujur kaku kelak?

Suatu saat, Malaikat Izrail akan mencabut nyawa seseorang yang soleh sholekhah, Fulan bin Fulan. Ketika sudah sampai waktunya, Fulan bin Fulan bertanya kepada Malaikat. “Apakah seorang kekasih rela meninggalkan kekasih yang sangat dicintainya (ketika ruh meninggalkan jasad-nya)? Kemudian Sang Malaikat bertanya kepada Allah Yang Maha Tahu segalanya. Allah Yang Maha Bijaksana menjawab dengan jawaban yang sangat indah, “Apakah seorang kekasih (hamba) tidak akan senang ketika dia akan bertemu kekasihnya (Khaliq)? Hanya orang-orang yang beriman dan mempersiapkan kematian lah yang akan bahagia bertemu dengan pencipta-Nya, bukan orang-orang yang tidak mempersiapkan apapun selagi di dunia.”


Maha Suci Allah, kita dengan segala apa yang kita kerjakan sekarang, mungkin belum mempersiapkan bekal ini dengan matang. Pun termasuk juga penulis, yang mendapatkan rahmat ketika bersolat Jumat di Menteng, melihat seseorang bertubuh gemuk, menempelkan badannya pada tiang, kemudian menangis ketika mendengar khutbah yang sangat mengharukan ini. Terutama ketika dia mengingatkan sang Khotib mengingatkan pertanyaan yang ditanyakan oleh sang Khotin, “dengan siapa kah kalian akan masuk ke dalam surga Allah? Hanyakah kalian yang akan masuk ke dalam surga Allah? Dengan orang tua, keluarga, anak, istri? Atau bahkan hanya kalian saja yang akan masuk surga, tanpa orang-orang yang kalian kenal di sekitar kalian? Atau malah lebih miris lagi, kita dan keluarga tidak bisa mencium bau surga Allah. Tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang baik, teman-teman, terutama untuk mempersiapkan kematian.

Betapa indahnya Allah menjanjikan akan adanya kenikmatan sebanyak 99x dan siksaan hampir 99x kepada orang-orang yang sudah meninggal. Dan kita sangat bersyukur, karena kita selalu menyebutkan istilah mati atau meninggal dengan istilah yang sangat indah, yaitu wafat maupun kembali ke rahmatullah.

Di Al Qur’an, ada beberapa istilah yang menyebutkan istilah kematian, salah satunya adalah al wafat atau wafat. Wafat dapat berarti sempurna, dimana ketika dia meninggal, maka seseorang manusia telah mengalami semua hal yang ada dalam hidup, dan Allah menyempurnakan dalam kematian.

Ya Ayyatuhan Nafsul Muthmainnah. Irji'i ila rabbiki raa dhiyatam mardhiyyah. Fadkhuli fi 'ibadi. wadkhuli jannatii...

Wahai jiwa yang tenang, kembalillah kepada tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhoi-Nya. maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba Ku. dan masuklah ke dalam surga-Ku [Qs. Al-Fajr : 27-30]

Sama seperti di dunia pewayangan, yang menyebutkan istilah moksa untuk kematian yang sempurna, seperti ketika werkudara alias Bima, Puntadewa, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang meninggal secara sempurna setelah perang Bharatayuda. Gunungan di tengah-tengah kelir dalam pewayangan, yang melambangkan dunia yang fana ini, dan bisa berganti-ganti cerita, tergantung oleh Sang Dalang, sama seperti dunia kita, yang hanya sesaat, tidak ada yang abadi, karena ada Allah yang mengatur semuanya.

Share:

Sunday, February 6, 2011

Kisah kehidupan Bapak Penjual Kopi di Himpunan, Kang Dedi

Update Setember 2017
Alhamdulillah anak Kang Ded yang pertama sudah di wisuda. Keberhasilan dia salah satunya berkat ga ada lagi yang ngutang ke Kang D, sehingga uang dari berdagang makanan masih bisa disisihkan untuk pendidikan dan perbaikan rumahnya di Garut







Daerah itu berjarak 130 km dari Bandung, Awilega, Cihurip namanya. Daerah yang berada di balik gunung, dimana kalau kita menggunakan motor, tak kurang dari 5 jam tempat itu dapat dicapai. Untung aku mencapai nya dengan menggunakan motorku, jika harus menggunakan angkutan pribadi, aku harus rela merelakan 7-9 jam ku untuk mencapai daerah yang sangat "remote" tersebut. Ditambah jalan yang berliku-liku, mendaki dan menurun tajam, serta kondisi jalan yang rusak pada 5 km terakhir menuju desa tersebut. Bayangkan, untuk mencapai 5 km terakhir, kondisi jalan berbatu aspal namun sudah amburadul kemana-mana dan di salah satu sisinya harus diberi sekam supaya motor yang melewati tidak sampai terjatuh (walaupun akhirnya aku dan Openg-GEA 06 terjatuh juga tertimpa motor yang ga bisa dibilang keci di tanjakan dengan kemiringan lereng 70 derajat). Tepat di kampung itu, terdapat tidak kurang dari 10 orang yang menjajakan dagangannya di kampus ITB, dan salah satu nya, yang aku kenal baik sebagai KANG DEDDY.


Dibalik sikapnya yang baik, ramah, dan sholeh, ternyata terbesit sebuah kehidupan yang keras di tempat beliau berasal, yang belum pernah aku sangka sebelum-sebelumnya. Beliau mempunyai 3 orang anak, yang sekarang duduk di bangku TK, SD dan SMP. Untuk yang terakhir, tepatnya SMP naik ke SMK. Bukan, saya memang menulis SMK bukan SMA. Kang Deddy tidak mempunyai uang untuk menyekolahkan ke SMA, karena mahalnya biaya tempat tinggal, makan sehari-hari dan transportasi. Bayangkan teman-teman, anaknya yang pertama harus berjalan sejauh 3 km dari rumah ke sekolah dengan naik turun bukit, dan itu dijalani selama 3 tahun di masa SMP. Dan sekarang, masalah yang dihadapi adalah bagaimana cara untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Kalau teman-teman tahu, Kang Deddy menghabiskan Rp 120rb untuk tempat tinggal anaknya yang terbuat dari bambu (gedhek dalam bahasa Jawa) dan hanya Rp 60rb untuk makan anaknya dalam sebulan. Terbayang kan, betapa tiap satu keping rupiah sangat berarti buat beliau. 


Rumahnya di kampung Cihurip pun sangat sederhana. Terbuat dari kayu dan bambu (karena beliau belum mampu untuk membeli semen dan batu untuk membangun rumahnya) dan hanya terdapat 2 buah kamar untuk beliau dan istri serta ke-3 orang anaknya. Namun yang membuatku sangat terkejut, bagaimana beliau dan keluarga menyambut aku dan 3 kawan-kawan GEA (Joe 06, Openg 06, Dwi 06) ketika aku disana. 5 ikan mas terbaik dan terbesar beliau ambil dari empang nya (ikan tersebut hanya mendapat makan dari dari air untuk mencuci beras, "dedek", dan selebihnya mendapat makanan dari kotoran manusia - di atas empang tersebut adalah kamar mandi umum, dan jika teman2 mandi dan membuat hajat, ikan di bawah siap menunggu untuk mendapatkan makanan- ). 


Ikan terbesar disuguhkan untukku dan keluarganya dengan dibakar. Belum lagi itu, beliau menjadikan aku layaknya seorang tamu istimewa di Hotel berbintang 5. Apa pun yang ada beliau suguhkan untukku, mulai dari kelapa muda, ketela goreng, wajik, pisang raja, pete, ayam kampung dan itu berlangsung bukan hanya dalam waktu yang sebentar, namun terus-terusan sepanjang hari. Anyir mulutku untuk memakan semua makanan tersebut, karena mengingat bagaimana beratnya tanggungan keluarga harus dihidupi. Namun untuk menghormati beliau sebagai pemilik rumah, aku makan semua makanan tersebut bersama teman-teman GEA.

Keramahan yang beliau dan warga di kampung tersebut berikan kepada kami sangat luar biasa. Bayangkan, di tiap rumah yang kami datangi saat kami pamit untuk pulang, kami harus makan, untuk menghormati si pemilik rumah. Kalau teman-teman pernah mendengar nama Abuy, Acuy, Odin, di tempat itu lah kami harus makan walaupun perut kami sudah penuh terisi. Keramahan yang tak tersaingi bahkan di hotel berbintang 5. 

Hiburan di daerah itu mungkin hanyalah televisi, karena nampaknya itu lah barang termahal yang beliau miliki selain anak dan keluarga. Namun sayangnya, televisi yang dipunyai Kang Ded dan keluarga sudah tidak berfungsi maksimal lagi. Antena yang dipasang pada bambu di atas rumahnya terkena petir dan sampai sekarang, bahkan untuk membeli antena beliau tidak kuasa, karena besarnya pengeluaran untuk anak dan keluarganya. Aku hanya bisa menonton qosidahan, atau menonton power ranger yang di dubbing dalam bahasa Malay, dan anaknya yang paling kecil sampai hafal tiap text dan gerakannnya, karena mungkin hanya itu lah hiburannya tiap hari.

Secuil kisah ini mungkin tidak merefleksikan seluruh kehidupan Kang Deddy dan keluarga nya. Banyak yang sudah terketuk hatinya untuk sekedar datang melihat kehidupan beliau, seperti Lubi dan Kak Febi. Dan apa yang akan beliau suguhkan ke kalian, benar-benar di luar batas nalar dan kemampuan seorang Kang Deddy dalam menjamu tamunya. Ah, aku terlalu berlebihan. Untuk datang kesana saja terlalu berat, dan memang itu lah kondisi beliau. Minimal dengan anda semua tidak hutang ke Kang Deddy, itu sangat membantu beliau menghidupi keluarganya, sekedar untuk membeli seonggok pasir dan se karung semen untuk rumah beliau. Dan ingat, beiau adalah orang tua kita di himpunan, bukan kacung, bukan pesuruh, apalagi pelayan kita. Jangan hanya bisa meminta, menyuruh, dan kalian meninggalkan kepedihan di hati beliau dengan angka-angka yang beliau tulis di buku lepek yang berisi nama-nama kalian. Menyisihkan uang untuk menabung, sama sekali tidak menghilangkan uang mu, karena kau hanya memindahkan fungsi waktu, dari semula membayar hutang, sekarang menjadi di awal bulan. Dan tahu kah apa dampaknya? Senyum kecil beliau merekah karena beliau bisa berangan-angan untuk bisa pulang ke kampung halamannya dengan mobil ELF di akhir bulan depan, untuk mengantarkan sekeping uang tersebut dan se kotak Gery Chocolatos untuk anaknya, karena ternyata, di kampung tersebut tidak ada toko, bahkan pasar tempat ibu bisa membelikan jajanan untuk anak-anaknya.


(: thx 4 teman2 GEA yang menemani ku pulang ke Bandung, mengajari ku deskripsi endapan mineral di sungai, terutama untuk Kang Deddy untuk ikan mas jantan 50cm lebih untuk dibakar, yang ternyata itu adalah ikan bakar pertama yang beliau buat, dan itu spesial untukku...

++ cobain mandi n buang hajat di empang, katanya sih enak... ternyata emang nikmat dah... 


Walau makan sederhana

(Makan nasi sambal lalap)
Walau baju sederhana 
(Asal menutup aurat) 
Walau makan sederhana 
Walau baju sederhana 
Walau serba sederhana 
Asal sehat jiwa raga 
Dan juga hutang tak punya… 
Itulah orang yang kaya (hi-hu…) ------ Rhoma Irama, Gali lobang tutup lobang 


Hidup sederhana 
Gak punya apa-apa tapi banyak cinta 
Hidup bermewah-mewahan 
Punya segalanya tapi sengsara 
Seperti para koruptor…2x ------ Slank, Seperti Para Koruptor 

Share:

Blog Archive

Kontak ke Penulis

Name

Email *

Message *